Human Interest Story

Kisah Wayan Suparta,Seorang Perajin Bambu di Klungkung Jadi Penopang Ekonomi Keluarga Dimasa Pandemi

Penulis: Eka Mita Suputra
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

I Wayan Suparta ketika membuat produk meja berbahan bambu ketika ditemui di kediamannya di Banjar Sangging, Desa Akah, Klungkung, Selasa (26/10/2021).

 Ia pun mulai serius menggarap usaha dengan mempromosikan dan memasarkan produk kerajiannya lewat marketplace facebook.

 Ia juga mulai aktif mendaftarkan produknya ke Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Klungkung.

 “ Pemasaran saya mulai gencar melalui media sosial facebook. Walau tidak banyak, tapi ada saja yang order,” ungkap Suparta.

Selama pandemi ini, dalam sebulan Suparta mengaku mendapatkan order 1 sampai 5 furniture berbahan bambu.

Produk yang dipesan pun beragam, mulai dari meja, hiasan lampu, kursi, bahkan bale bengong.

Harga produk furnitur berbahan bambu yang ia jual beragam, tergantung jenis dan ukuran.

Misal untuk hiasan lampu ia juga dengan harga Rp200 ribu, sampai dengan Rp 4 juta untuk bale bengong yang semuanya berbahan utama bambu.

 “ Kalau bale bengong biasanya saya jual bongkar pasang. Komponennya saya buat di rumah, nanti saya rakit di tempat tujuan yang order,” ungkapnya.

 Produk kerajinan bambu hasil tangan terampil Suparta tidak hanya dipasarkan di Klungkung, namun juga mulai meluas ke Denpasar dan Gianyar.

Baca juga: Selamatkan Korban Terjangan Ombak Pantai Klingking Klungkung, Seorang Pemandu Wisata Belum Ditemukan

Saat ini usahanya juga telah terdaftar di Dinas Koperasai, UMKM, dan Perdagangan Klungkung.

Meskipun hasilnya tidak terlalu banyak, namun usaha ini menurutnya sudah mampu memberikan penghasilan bagi keluarganya di tengah pandemi seperti saat ini

 “ Saya berharap kedepan usaha saya ini bisa lebih berkembang dan produk buatan saya bisa diterima dan diminati oleh masyarakat,” harapnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Klungkung

Berita Terkini