TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA- Hunian sementara (shelter) korban gempa bumi di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem akan diganti atapnya.
Yang semula beratapkan terpal diganti dengan seng.
Mengingat saat ini wilayah Bumi Lahar sering diguyur hujan disertai angin kencang.
Baca juga: Gede Dana Keluhkan Kualitas Proyek Jalan dan Jembatan di Rendang Karangasem
Baca juga: Sidak Proyek Perbatasan Klungkung-Karangasem,Wabup Kasta Ingatkan Rekanan Tak Pakai Pasir di Pantai
Baca juga: Bansos BSU Rp1 Juta untuk November 2021 Telah Bisa Dicairkan, Ini Cara Cek BSU
Kepala Bidang Kebencanaan dan Kesiapsiagaan BPBD Karangasem, I Putu Eka Putra Tirtana, mengatakan, digantinya atap hunian sementara untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.
Seperti kehujanan.
Mengingat beberapa hari belakangan hujan yang turun sangat deras dan lama.
"Ban bagian atas memang berpotensi di landa hujan. Rata-rata hunian sementara warga sudah diganti dengan seng. Kemarin kita terima bantuan sekitar 2 ribu seng," kata Putu Eka Tirtana, Selasa, 16 November 2021 siang.
Ditambahkan, saat ini petugas kekurangan seng sekitar 700 lembar lebih.
Pihaknya berharap nanti ada bantuan pihak ketiga.
Sampai sekarang beberapa instansi masih mengunjungi Desa Ban untuk menyerahkan bantuan bahan pokok untuk keperluan setiap hari dan bantuan shelter.
Perbekel Ban, Gede Tamu Sugiantara, mengatakan, sebagian besar warga yang terdampak di Ban bagian atas.
Potensinya terkena hujan dan angin kencang cukup besar.
Oleh karena itu di bagian atap shelter diganti seng.
Untung petugas mendapat bantuan seng dari beberapa pihak ketiga.
Untuk diketahui, gempa bumi berkekuatan 4.8 SR berdampak sekitar 2.045 KK.
Sesuai data sementara BPBD Karangasem tercatat sekitar 2.400 unit rumah alami kerusakan tersebar dibeberapa Kecamatan.
Baca juga: 30 KK di Temukus Kangin Karangasem Terisolasi Akibat Longsor
Baca juga: UMKM di Karangasem Mencapai Angka 57.456, Suendiani: Usaha di Sektor Aneka Jasa Sekitar 4.316
Angka itu belum termasuk bangunan lain.
Seperti sekolah, dan jalan raya.
Dari 2.400 unit rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 620 unit rusak parah, 44 unit rusak sedang, serta 1.736 unit mengalami rusak ringan.
Bangunaan yang paling banyak rusak, yakni di Desa Ban, Kecamatan Kubu, dan Kecamatan Rendang.
Petugas masih terus lakukan pendataan.
Baca juga: Longsor Tutup Akses Jalan di Temukus Karangasem
Baca juga: Gede Dana Keluhkan Kualitas Proyek Jalan dan Jembatan di Rendang Karangasem
Selain rumah, beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan.
Diantaaranya kerusakan cubang tiga unit, jalanan rusak di empat titik, kantor pemerintah satu titik, kendaraan dua unit, dan tempat persembahyangan milik pribadi dan kelompok sekitar 262, dan sekolah 38 unit.
(*)