Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Mahaguru Pariwisata Prof. Richard Butler, yang dikenal sebagai tokoh penemu model Tourism Area Life Cycle menjadi pembicara kunci dalam The 5th Bali International Tourism Conference (BITC) tahun 2021 Pusat Unggulan Pariwisata (PUPAR) – LPPM Universitas Udayana.
Selain Richard Butler, BITC 2021 yang digelar secara virtual ini menampilkan tiga pembicara kunci lainnya yaitu Menparekraf Dr. Sandiaga Uno, Prof. Stefan Gössling (Lund University, Swedia) dan Prof. Lisa Ruhanen (The University of Queensland, Australia).
Richard Butler mengatakan, bahwa pariwisata merupakan industri dinamis yang perubahannya disebabkan berbagai hal, internal dan eksternal.
“Ada juga perubahan yang tidak pernah dibayangkan akan terjadi, seperti Covid-19,” ujar Richard Butler yang modelnya Tourism Area Life Cycle banyak dikutip para peneliti pariwisata.
Richard Butler percaya bahwa pengembangan pariwisata dalam waktu dekat dan menengah akan terjadi dalam bentuk dan cara yang sama dengan perkembangannya di masa lalu.
Baca juga: Koster Minta 15 Calon Dubes RI Jadi Duta Promosi Pariwisata Bali di Negara Sahabat
“Tapi itu akan membutuhkan manajemen yang tepat di semua skala, lokal hingga global, jika ingin mencapai kesuksesan,” ujar dia.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menerangkan, pariwisata memainkan peranan penting dalam pembangunana ekonomi dan tenaga kerja, namun pandemi memberikan dampak paling buruk sejak Maret 2020, sehingga isu kepariwisataan layak disikapi dengan bijak.
“Syukurlah jumlah masyarakat terpapar Covid-19 menurun, sehingga saat ini setelah hampir dua tahun, situasi mulai membaik untuk pemulihan pariwisata,” katanya.
Sandiaga Uno menyampaikan, memasuki era baru, industri pariwisata perlu meningkatkan sumber daya manusia, protokol kesehatan, keberlanjutan, dan mempromosikan produk lokal.
“Kolaborasi berbagai stakeholder sangat perlu untuk menyukseskan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, dalam rangka memastikan pembangunan pariwisata berkelanjutan,” ujar Sandiaga Uno.
“Saya berharap, selain menjadi arena pertukaran gagasan pengetahuan kepariwisataan, konferensi ini agar dapat menghasilkan petunjuk praktis untuk pemulihan dan pengembangan pariwisata,” harapnya.
Mewakili Rektor Universitas Udayana saat membuka konferensi, Wakil Rektor I Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P., menyampaikan, pelaksanaan konferensi internasional ini secara reguler terus bergulir dalam lima tahun terakhir.
“Ini merupakan salah satu konferensi internasional yang digelar Unud secara reguler setiap tahun secara berkelanjutan,” ujar Prof. Gede Rai Maya.
“Mudah-mudahan nanti, ketika pandemi sudah berakhir, konferensi seperti ini bisa dilaksanakan secara tatap muka. Dan Universitas Udayana memiliki komitmen untuk mendukung kegiatan internasional seperti ini,” imbuhnya.
Ketua panitia konferensi, Dr. Ir. Agung Suryawan Wiranatha, M.Sc. menyampaikan, The 5th BITC menyediakan forum bagi para peneliti untuk bertukar hasil penelitian dan informasi di bidang pariwisata.
“Selain itu, BITC juga memfasilitasi bagi para dan praktisi pariwisata serta pembuat kebijakan untuk membangun jaringan untuk tujuan sama yaitu membangun pariwisata ke arah yang semakin baik,” ujar Agung Suryawan yang juga Kepala Pusat Unggulan Pariwisata – LPPM Universitas Udayana.
Menurutnya, tahun ini pariwisata berada dalam situasi paling sulit karena pandemi Covid-19.
"Kita semuanya menderita, tapi kita harus bertahan. Jadi, melalui konferensi ini, ada harapan untuk datang kembali dengan strategi di era pariwisata baru," ujarnya.
The 5th BITC (Konferensi Pariwisata Internasional Bali Kelima) berlangsung dua hari, 16 - 17 November 2021, diikuti 336 peserta, membahas 47 makalah.
Baca juga: Tes Antigen Berlaku Mulai Hari Ini, PHRI Badung: Menggairahkan Pariwisata Bali
Konferensi juga mengundang tujuh pembicara undangan (invited speakers), yaitu Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Wakil Gubernur Bali), Prof. Sylvine Pickel-Chevalier (Angers University, Perancis), Dr. Sulabh Kumar Dhanuka (Head of Digital Solutions International, True Digital Group, Thailand).
Dr. Ploysri Porananond (Chiang Mai University, Thailand), Mr. Nigel Mason (Managing Director Mason Adventures, Bali), Mr. Steve Noakes (Board of Director Ecolodges Indonesia, Australia), dan Prof. Ngurah Mahardika (Universitas Udayana).
Wakil Gubernur Bali, Prof. Tjokorda Oka Sukawati menyampaikan, bahwa sejatinya Bali siap menerima kehadiran wisatawan tetapi berbagai keputusan penting berada di tangan pemerintah pusat.
Disinggung terkait perkembangan kedatangan pesawat Internsional ke Bali mengingat Bali sudah dibuka sejak 14 Oktober, Wakil Gubernur menyampaikan, bahwa akan ada pengumuman untuk itu.
“Paling tidak dua minggu menjelang kedatangan maskapai internasional,” ujar Prof Tjokorda Oka Sukawati yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Bali. (*).
Kumpulan Artikel Bali