Wawancara Tokoh

Ketua DPD ASITA Bali Putu Winastra, Kebijakannya Tidak Tepat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Dewan Pengurus Daerah Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (DPD ASITA) Bali, Putu Winastra - Ketua DPD ASITA Bali Putu Winastra, Kebijakannya Tidak Tepat

Ketiga, terkait direct flight. Tidak ada pesawat penerbangan internasional dari Eropa utamanya datang direct ke Bali. Tidak mungkin. Pasti akan melalui transit. Juga tidak mungkin ada orang yang bepergian itu dari original country-nya atau warga negaranya saja.

Pasti ada warga negara-negara lain yang ada di pesawat tersebut untuk berlibur ke Bali.

Tetapi aturannya harus country origin dan harus dari negara yang sudah diizinkan.

Nah ini menjadi kesulitan buat airline untuk terbang ke Bali.

Oleh karena itu kami mengusulkan agar aturan ini dipermudah. Kalau memang mereka harus terbang dari Eropa mereka bisa singgah di salah satu negara sebagai hub.

Ini kan akhirnya airline itu bisa mengambil penumpang di negara lain, termasuk di 19 negara itu.

Kami berharap agar country yang masuk dalam listing yang bisa datang ke Bali lebih dari itu, di Australia, New Zealand kan mereka bersiap untuk itu.

Hal-hal inilah yang menyebabkan wisatawan sampai saat ini belum datang di Bali.

Oleh karena itu kami mohon kepada instansi terkait, baik pemerintah pusat, daerah, kementerian terkait agar mengkaji peraturan ini sehingga benar-benar bisa terealisasi.

Jangan sampai Bali dibuka akhirnya hanya sekedar wacana.

Sekarang beberapa negara Asean seperti Vietnam, Kamboja, Singapore, Malaysia buka dan semua tanpa karantina.

Apakah kekhawatiran negara-negara tersebut tidak ada terhadap kesehatan? Pasti ada, tetapi harus berimbang.

Selain kesehatan, ada faktor ekonomi yang harus diperhatikan.

Kalau kita berbicara ada gelombang kedua dan ketiga, kalau saya dengarkan pemaparan dari Dubes RI di Bangkok kemarin saat FGD, terutama untuk tiket Sunbok-Bali sangat melebihi dari kondisi-kondisi yang disebutkan. Contoh misalnya seperti positive rate.

Di Phuket itu 900 orang setiap hari yang baru, tetapi tetap jalan.

Halaman
1234

Berita Terkini