Kitab Smrti pun dibagi menjadi dua kelompok besar, agar lebih mudah dijadikan pedoman oleh umat Hindu. Yaitu kelompok Vedangga dan Upaweda.
Kali ini khusus membahas kelompok Vedangga. Dimana kata tersebut berasal pula dari bahasa Sansekerta. Yaitu Veda dan Angga.
Veda berarti ilmu pengetahuan suci, sementara Angga berarti bagian, anggota, badan, sumber, dan dasar. Sehingga bisa diartikan bahwa Vedangga adalah batang tubuh dari Veda.
Vedangga sebagai kitab Smrti, terdiri sari beberapa kitab. Diantaranya, Siksa, Wyakarana, Chanda, Nirukta, Jyotisa, dan Kalpa.
Siksa adalah kitab yang isinya menguraikan tentang petunjuk tata cara mengucapkan mantra yang tepat sesuai tinggi rendahnya tekanan suara.
Wyakarana adalah kitab yang isinya menguraikan tentang tata bahasa. Dimana untuk menghayati Weda dengan benar, akan sulit tanpa mengetahui dan mengerti tata bahasa di dalamnya.
Chanda atau lagu, adalah cabang Weda yang khusus membicarakan tentang aspek ikatan bahasa dalam Weda yang disebut lagu. Sehingga ayat-ayat Weda dapat dipelajari turun temurun. Hal ini karena pula nyanyian itu mudah diingat.
Nirukta, berisi tentang penafsiran otentik yang berhubungan dengan kata-kata yang terdapat dalam Weda. Kitab Nirukta ditulis oleh Bhagawan Yaska sekitar tahun 800 sebelum Masehi.
Jyotisa atau ilmu astronomi, yang isinya menguraikan tentang peredaran tata surya, bulan, dan badan angkasa. Hal ini dianggap sangat berperan dalam melaksanakan yadnya. Ini pula bertujuan agar umat Hindu bisa harmonis dengan alam semesta dan lingkungan serta isinya.
Kalpa, adalah jenis kitab yang isinya berhubungan dengan kitab Brahmana dan kitab-kitab mantra. Diantaranya ada kitab bidang Srauta, Grhya, Dharma, dan Suliwa. (*)
Artikel lainnya di Serba Serbi