TRIBUN-BALI.COM, PAPUA - Kebrutalan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) Papua di Kabupaten Yahukimo makin menjadi.
Situasi di Kabupaten Yahukimo pun makin memanas.
KKB menggencarkan lagi serangannya hingga melukai seorang prajurit TNI.
Baca juga: KRONOLOGI Penangkapan Pentolan KKB Papua Demius Magayang, Satgas Dipimpin AKP I Nengah S Gapar
Kontak senjata kembali terjadi antara aparat keamanan dengan KKB Papua di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo, Papua, Sabtu (27/11/2021).
Akibat kejadian tersebut, seorang personel TNI mengalami luka tembak.
"Kontak tembak tersebut menyebabkan satu orang anggota Satgas TNI mengalami luka tembak," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Arm Reza Nur Patria, melalui pesan singkat, Minggu (28/11/2021).
Baca juga: Peringatan Jenderal Dudung Abdurrahman pada KKB Papua: Jangan Berpikir untuk Membunuh!
Hanya saja, Reza tidak menjelaskan secara detil identitas korban dan pada bagian mana prajurit itu tertembak.
Reza memastikan, saat ini korban sudah dalam perawatan dan kondisinya stabil.
"Kondisi korban sadar dan stabil. Saat ini korban sudah dievakuasi ke RSUD Yahukimo guna penanganan medis lebih lanjut," kata dia.
Baca juga: SOSOK Sertu Ari Baskoro yang Gugur Ditembak KKB Papua, Rencana Bertunangan Desember Tinggal Kenangan
Personel TNI, sambung Reza, terus berusaha mengendalikan situasi keamanan di Suru-Suru semenjak KKB Papua berulah di wilayah tersebut pada 20 November 2021.
"Mohon doa dari kita semua, semoga seluruh aparat TNI Polri yang bertugas di Bumi Cenderawasih untuk menjaga kedaulatan NKRI selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Reza.
Sebelumnya, dua prajurit TNI menjadi korban penembakan KKB di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo, Papua, Sabtu (20/11/2021).
Baca juga: KRONOLOGI Kebrutalan KKB Papua Tembaki Pekerja, 1 Warga Terkapar, Berawal Tangki BBM Terbakar
Setelah menebar teror lewat serangan, KKB Papua juga menyebar ancaman.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM) mengeluarkan ultimatum pasca-penyerangan.
Ulitimatum itu, menyusul pernyataan Panglima Tentara OPM wilayah Yahukimo Elkius Kobak yang menetapkan daerah itu sebagai medan perang pembebasan nasional bangsa Papua untuk merebut kemerdekaan.
Baca juga: KEHEBATAN Pasukan Pemukul Raider Kostrad yang Dikirim Buru KKB Papua, Pernah Tangkap Kartosuwiryo
Ultimatum tersebut juga telah disampaikan ke Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM, dan diumumkan Juru Bicaranya, Sebby Sambom lewat rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa (23/11/2021).
Ada lima poin dalam ultimatum yang dimaksud Elkius Kobak.
Berikut isinya:
1. Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo dalam hal ini Bupati, Wakil Bupati, dan SKDA berhenti memberikan ijin pembangunan Mako Brimob di Yahukimo serta Koramil di Suru-suru.
2. Berhenti Kepala Suku serta Intelektual yang terus menjadi Penghianat.
3. Masyarakat non Papua segera tinggalkan Yahukimo karena Yahukimo termasuk dalam perhitungan 34 Komnas TPNPB-OPM, maka perang jelas tidak akan berhenti.
4. Berhenti pesawat yang ditumpangi anggot TNI/Polri, karena saya dan pasukan akan tembak, jadi masyarakat jangan ikut.
"Perang tetap berlanjut sampai kita merebut kemerdekan Papua," ancam Elkius.
Sementara itu, di tengah kebrutalan KKB Papua, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman melakukan kunjungan ke Papua.
Jenderal Dudung Abdurachman dalam kunjungannya ke Kabupaten Mimika, Papua memerintahkan agar TNI tak berperang dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Tujuan saya sebenarnya untuk melihat kesulitan prajurit saat melakukan tugas operasi ke Papua,” kata Jenderal Dudung, Senin (23/11/2021).
“Tapi saya juga berpesan agar TNI harus merangkul KKB, bukan diajak berperang,” sambungnya.
Dikatakan, KKB Papua adalah saudara yang harus hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya.
“Keberhasilan dalam tugas bukan diukur dengan dapat senjata namun bagaimana saudara kita bisa sadar dan kembali ke pangkuan NKRI. Jangan sedikitpun berpikir untuk membunuh,” tegasnya.
Jenderal Dudung juga meminta setiap prajurit yang bertugas untuk senantiasa menanamkan di hati bahwa bertugas di Papua adalah demi bangsa dan negara, dan demi menjaga serta melindungi masyarakat Papua.
"Bila kalian (prajurit) selesai tugas dan ada masyarakat menangisi kalian karena masih ingin kalian tugas dan tinggal bersama-sama dengan mereka, berarti kalian sudah berhasil merebut hati dan simpatinya," ujarnya.
Pasukan Brigjen Izak Pangemanan dan Polri Waspada
Setelah KKB Papua menyerang TNI pada Sabtu (20/11/2021), situasi Kabupaten Yahukimo saat ini dalam kondisi waspada.
TNI-Polri sedang bersiaga penuh untuk mengantisipasi teror susulan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Danrem 172 Praja Wira Yakti Brigjen TNI Izak Pangemanan memerintahkan anggotanya di Yahukimo untuk tetap siaga mengantisipasi serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Pihaknya akan mengambil langkah penebalan pasukan di daerah itu, pascaserangan KKB yang menewaskan Sertu Ari Baskoro di Distrik Suru-suru, pekan lalu.
"Kita perkuat pasukan di sana, dimana ada terjadi aksi tersebut kita sudah siap hadapi mereka," kata Danrem, Selasa (23/11/2021), melansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Brigjen Izak Siagakan Prajuritnya di Yahukimo, Pasukan Dipertebal Tumpas Tendius Gwijangge Cs'.
Izak mengatakan, pembangunan Koramil Suru-suru sudah selesai 100 persen, tinggal peresmian saja.
"Jadi tinggal menunggu perintah untuk diresmikan, kemudian masih menunggu administrasi dan langsung diresmikan," jelasnya.
Lebih lanjut, kata dia sebelum menjadi Koramil yang resmi berdiri masih diisi aparat BKO teritorial.
Sementara itu, Kepolisian Resor Yahukimo juga meningkatkan kewaspadaannya.
Hal itu diungkapkan Kapolres Yahukimo AKBP Deni Herdiana saat memimpin pelaksanaan apel personel, Selasa (23/11/2021) pagi.
Kapolres meminta kepada peresonel untuk siap siaga dan waspada dalam menghadapi dinamika Kamtibmas.
"Pasca beberapa kejadian yang terjadi di Yahukimo, saya meminta kepada seluruh anggota untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati dalam melaksanakan tugas, serta tetap disiplin, profesional dan humanis," ujarnya.
Kapolres pun menekankan agar anggota jangan menjadi pemicu terjadinya masalah di masyarakat.
"Jangan lalukan tindakan-tindakan yang dapat menurunkan citra Polri di mata masyarakat serta jangan pernah menjadi pemicu terjadinya masalah didalam masyarakat," pesannya. (*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Situasi Yahukimo Semakin Memanas, KKB Papua Gencarkan Lagi Serangan hingga Lukai Prajurit TNI,