Selanjutnya Gede Adi menghubungi I Gede Arta Negara alias Dede (terdakwa berkas terpisah), dan mengatakan akan mengirim sabu melalui jasa ekspedisi.
Gede Adi meminjam alamat tempat tinggal Gede Arta. Karena Gede Arta masih numpang tinggal dirumah kakaknya, akhirnya ia memberikan alamat di Jalan Tegal Luwih, Dalung, Kuta Utara, Badung.
Rabu 30 Juni 2021, Gede Adi menelepon Gede Arta meminta menunggu paket yang akan dikirimkan petugas jasa ekspedisi.
Lantaran alamat penerima tidak lengkap, Gede Adi meminta Gede Arta untuk mengambil paket kiriman tersebut ke kantor jasa ekspedisi di daerah Mengwi.
Setibanya di kantor jasa ekpsedisi, Gede Arta lalu menunjukkan foto resi. Setelah paket diterima, Gede Arta keluar.
Saat itu lah petugas dari BNNP Bali mengamankannya. Ketika ditanyatakan mengenai paket itu, Gede Arta mengatakan, paket tersebut adalah milik Gede Adi yang masih mendekam di penjara.
Kemudian petugas BNNP Bali membuka paket yang diambil Gede Arta. Isinya dua plastik berisi sabu.
Lalu dilakukan penimbangan di Kantor BNNP Bali diketahui memiliki berat keseluruhan sebanyak 99,07 gram brutto atau 95,82 netto.
Gede Arta pun kemudian dibawa ke penjara lapas untuk pengembangan kasus lebih lanjut.
Di sana petugas BNNP Bali membawa dua orang tahanan yakni Gede Adi dan Joni untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut.
(*)