TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Vaksinasi anak-anak usia 6-11 tahun di Klungkung dimulai di 2 sekolah, Rabu 15 Desember 2021.
Ada berbagai tingkah anak-anak saat vaksinasi.
Ada yang tenang saat divaksinasi, tidak sedikit pula yang menangis dan tidak mau karena takut disuntik.
Seperti yang dialami Ni Putu Ayu, siswi kelas III di SDN 1 Semarapura Tengah.
Baca juga: Jadwal Libur Siswa Kembali ke Jadwal Semula, Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Bangli Tetap Jalan
Wajahnya seketika muram, saat seusai menjalani pemeriksaan tensi dan dapat giliran untuk divaksinasi.
"Tidak mau, nanti sakit," kata siswi tersebut, sembari memegang lengan pakaiannya.
Petugas kesehatan, guru, hingga seorang dokter spesialis anak harus membujuknya untuk mau divaksinasi.
Saat melihat petugas medis menyiapkan jarum suntiknya ia pun menangis.
Melihat anak didiknya merasa ketakutan, seorang guru lalu memeluk Putu Ayu.
Guru tersebut juga menutup mata Putu Ayu, agar tidak melihat jarum suntik.
Tidak lama berselang, petugas medis berhasil menyuntikkan vaksin ke Putu Ayu.
"Tidak sakit kan? Supaya adik kuat dan tidak kena virus," kata guru tersebut.
Setelah mendapatkan vaksinasi, Putu Ayu lalu bergegas menuju ruang observasi.
Air mata tampak masih berlinang di matanya.
Namun raut wajahnya bisa lebih tenang.
Ia hanya menggelengkan kepala, saat ditanya pengalamannya menerima vaksinasi.
"Tidak sakit," katanya singkat.
Berbeda halnya siswa lainnya, Gede Putra Semadi.
Ia tampak lebih siap jelang vaksinasi.
Saat disuntik oleh petugas medis, ia tampak tenang.
Walaupun masih harus dipeluk oleh gurunya.
Selain didampingi guru, beberapa orangtua siswa juga ikut menemani putra-putri mereka menerima vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni menjelaskan, vaksinasi tahap pertama untuk anak usia 6-11 tahun dimulai di 2 sekolah yakni di SDN 1 Semarapura Tengah dan SDN 1 Semarapura Kangin, Rabu.
"Vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini menggunakan vaksin Sinovac. Kami mendapatkan tambahan 5.000 vial (10.000 dosis) vaksin Sinovac untuk vaksinasi anak ini," kata Adi Swapatni.
Menurutnya tujuan dari vaksinasi anak ini, untuk mencegah penularan Covid-19 ke anak, mendorong terlaksanannya pembelajaran tatap muka, serta mempercepat kekebalan kelompok bagi masyarakat di Klungkung.
"Vaksinasi ini dilaksanakan beberapa hari kedepan. Dari data, sasaran vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Klungkung mencapai 15.368 anak," ungkapnya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang ikut meninjau vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Klungkung, meminta Dinas Pendidikan melakukan pendataan valid, sehingga tidak sampai ada anak yang tercecer dan tidak mendapat vaksin.
Mengingat adanya perbedaan data dari pusat dan dari daerah.
"Data pusat di Klungkung jumlah anak yang harus dapat vaksin 6-11 tahun itu sekitar 17 ribu, tapi data kita 15 ribu. Ini harus divaliadasi lagi, apakah mungkin ada anak dari Klungkung yang bersekolah di luar kabupaten terdata atau bagaimana. Intinya jangan sampai ada anak tercecer tidak dapat vaksin," ungkapnya.
Di Gianyar, sebagian besar siswa SDN 1 Gianyar menjalani vaksinasi dengan tenang.
Namun beberapa di antara mereka yang terlihat takut begitu melihat jarum suntik.
Bahkan ada yang sampai menangis keras.
"Tidak apa, cuma sebentar, tidak sakit kok," ujar petugas menenangkan siswa.
Seorang siswa, Anak Agung Gede Kirta mengatakan, awalnya saat menunggu panggilan, ia sangat takut.
Namun saat disuntik vaksin, Gung Kirta mengatakan biasa-biasa saja.
"Engga sakit, awalnya takut," ujarnya.
Orangtua Gung Kirtan, Anak Agung Gede Adnyana mengatakan, bersyukur ada vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak.
Diharapkan hal ini dapat menghindari anaknya dari virus Corona.
Namun dia berharap, agar petugas vaksinasi lebih banyak lagi, agar siswa tidak menunggu terlalu lama.
"Vaksin memang bagus untuk kekebalan tubuh. Tapi kasihan anak-anak yang menunggu," ujarnya.
Kepala SDN 1 Gianyar, Puji Winarni mengatakan, ini merupakan vaksin pertama untuk siswa kelas I dan VI yang berusia di bawah 12 tahun.
Sebelumnya, untuk siswa kelas VI yang usia 12 tahun, telah mengikuti vaksinasi tingkat SMP.
Adapun jumlah siswa SDN 1 Gianyar yang divaksin 573 orang.
Baca juga: Sebanyak 22 Ribu Siswa SD di Bangli Mulai Dapatkan Vaksinasi Covid-19, Dilakukan Serentak di 6 SD
Di Kota Denpasar, salah satu sekolah yang menjadi lokasi pertama vaksinasi yakni di SD Widya Sakti, Kelurahan Penatih, Denpasar.
Beberapa siswa terlihat menangis dan ketakutan saat akan divaksinasi.
Bahkan mereka harus dipegang oleh orangtuanya dan beberapa petugas yang ada di sana.
Salah satu siswa yang menangis adalah Komang Darma Mertayasa. Ia mengaku ketakutan saat disuntik karena selama ini tak biasa disuntik.
"Saya takut disuntik," katanya seusai divaksinasi.
Namun dengan vaksinasi ini ia mengaku tak takut lagi dengan adanya Covid-19.
"Kami ambut baik karena dengan dilakukan vaksin ini bisa menambah kekebalan tunuh anak. Sehingga lebih aman," kata Wayan Kantra, Kepala SD Widya Sakti.
Ia menambahkan peserta vaksin di sekolahnya sangat antusias.
Bahkan kehadiran siswa mencapai 99 persen.
"Semua orangtua mendukung vaksinasi di sekolah kami," katanya.
Jumlah sasaran vaksinasi anak di Kota Denpasar 63.594 orang.
Jumlah sekolah yang disasar yakni sebanyak 253 SD negeri dan swasta serta MI.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Ni Luh Putu Sri Armini mengatakan, hari pertama pelaksanaan vaksinasi menyasar 5.000 anak dari 11 SD/MI.
"Kami target 3 minggu untuk dosis pertama bisa selesai," kata Sri Armini.
Semnatar itu, vaksinasi perdana untuk anak usia 6-11 tahun di Karangasem dilaksanakan di SDN 1 Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Rabu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karangasem, Gusti Bagus Putra Pertama, mengatakan, vaksinasi untuk anak usia 6 sampai 11 tahun sesuai Surat Sekda No 443.32/3260/Dinkes/Setda.
"Target pemberian vaksin untuk siswa umur 6-11 tahun sekitar 47.728 yang tersebar di 357 sekolah di Karangasem. Pemberian vaksin di Karangasem dilakukan secara bertahap. Jenis vaksin yang diberikan Sinovac," kata Gusti Bagus Putra Pratama, Rabu.
Gubernur Bali, I Wayan Koster memantau langsung vaksinasi di sekolah ini.
Koster mengatakan, vaksinasi sesuai dengan kebijakan Kementerian Kesehatan.
Pemerintah mendorong supaya dilakukan percepatan vaksinasi terhadap anak usia 6-11 tahun karena kasus yang muncul di Bali sebagian besar anak-anak berusia di bawah 12 tahun.
"Kementerian Kesehatan sudah merespon usulan yang saya sampaikan. Supaya segera bisa melaksanakan vaksinasi untuk anak. Dilakukan secara serentak di kabupaten/kota di Bali hari ini (kemarin, Red)," kata Koster.
Koster menambahkan, total anak usia 6-11 tahun yang divaksinasi di Bali mencapai 373 ribu orang.
Ketersedian vaksin dosis pertama dinyatakan cukup, sedangkan dosis kedua akan digelar 4 minggu setelah dosis 1.
Langkah ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.
Dengan demikian jumlah penduduk di Provinsi Bali yang akan divaksin total 3,7 juta dri 4,3 juta jumlah penduduk.
Pihaknya berharap, terbentuk kekebalan masyarakat di Bali.
Sehingga penyebaran dan penularan Covid-19 bisa terkendali di Bali.
"Vaksinasi sangat penting. Sangat menolong masyarakat. Pemberian vaksin anak usia 6-11 tahun diperkirakan selesai akhir Desember 2021. Sedangkan dosis kedua rencananya ditarget akhir Januari 2022. Untuk anak sekolah, mobilisasi lebih mudah. Mereka bergairah ikut vaksinasi," katanya.
Provinsi Bali jadi salah satu provinsi yang akan menjalankan kick off vaksinasi anak bersama Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Utara.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Bali Gede Pramana dalam siaran pers, Rabu, mengatakan vaksinasi anak akan dilaksanakan bagi provinsi dan kabupaten/kota yang memenuhi dua kriteria, yaitu cakupan vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen.
Pemerintah menjamin keamanan vaksinasi ini dengan adanya rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan sudah dikeluarkan izin penggunaan vaksin Coronavac® produksi Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Pemberian vaksin jenis Sinovac yang sudah memiliki Emergency Use Authorization (EUA), anak akan diberikan dua kali suntikan dengan intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh di bagian lengan atas, dengan interval minimal 28 hari dan dosis 0,5 ml.
“Anak wajib didampingi orangtua/wali dalam proses vaksin. Sebelum pelaksanaan vaksinasi, harus dilakukan skrining dengan menggunakan format standar oleh petugas vaksinasi,” jelas birokrat asal Denpasar ini.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya melakukan kick off vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Provinsi Bali, Rabu.
Tujuan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia SD yakni mencegah sakit berat dan kematian pada anak yang terinfeksi, mencegah penularan pada anggota keluarga dan saudaranya yang belum dapat divaksinasi atau yang mempunyai risiko terinfeksi, mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka, meminimalisasi penularan disekolah atau Satuan Pendidikan, serta mempercepat tercapainya herd immunity di Bali.
Ia memberikan data sasaran anak usia 6-11 tahun di Provinsi Bali berjumlah 373.120 anak dengan rincian, Kabupaten Badung 45.914 anak, Bangli 22.412 anak, Buleleng 74.137 anak, Gianyar 40.508 anak, Jembrana 27.997 anak, Karangasem 47.728 anak, Klungkung 17.770 anak, Kota Denpasar 63.594 anak dan Tabanan 33.051 anak.
Target Harian Vaksinasi anak usia 6 hingga 11 Tahun sebanyak 35.000 sampai dengan 40.000 sasaran per hari, sehingga diperkirakan selesai untuk suntukan ke satu pada akhir bulan Desember.
Kegiatan vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun juga dilakukan di SDN 33 Dangin Puri.
Kepala Sekolah SDN 33 Dangin Puri, Tujuh Belas Atiningsih mengatakan, sangat bersyukur dengan adanya program vaksinasi Covid-19 pada anak usia SD.
"Saya sangat bersyukur sekali diprogramkan vaksinasi ini. Kami selaku seorang dewasa guru-guru sudah melaksanakan itu. Untuk mencegah Covid-19 tentu ini hal yang bagus sehingga tidak waswas. Anak-anak dapat vaksin kita aman," ungkap, Ningsih. (mit/weg/sup/ful/gil/sar)
Kumpulan Artikel Bali