TRIBUN-BALI.COM - Pelaku penabrak dua sejoli di Nagreg, Jawa Barat, yang jenazahnya kemudian dibuang di Jawa Tengah, diduga merupakan oknum TNI AD.
Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Agus Subiyanto, pun memerintahkan kasus yang mendapat sorotan publik ini kini diambil alih oleh Pomdam III Siliwangi.
Hal itu diungkapkan Kapendam III Siliwangi, Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto, saat jumpa pers pelimpahan kasus ini ke Pomdam III Siliwangi, di Mapolda Jabar, Jumat (24/12/2021).
Arie mengakui ada dugaan keterlibatan anggota TNI AD dalam kasus kecelakaan lalu lintas yang jasadnya dibuang di Jawa Tengah itu.
Dikatakan Arie, berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh di tempat kejadian perkara, ada dugaan pelaku mengarah kepada anggota TNI AD.
Namun, pihaknya meminta waktu agar menunggu terlebih dahulu proses penyelidikan yang dilakukan oleh Pomdam III Siliwangi.
"Memang kalau dilihat dari bukti di TKP diduga dari oknum TNI AD, namun kita tetap harus menunggu hasil penyidikan yang dilakukan Pomdam III Siliwangi," ujar Arie, di Mapolda Jabar, Jumat (24/12/2021).
Kasus tersebut kini telah diambil alih oleh Pomdam III Siliwangi, sesuai instruksi dari Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Agus Subiyanto.
"Terkait hal itu Pangdam III Siliwangi memerintahkan untuk melakukan penyelidikan secara intensif agar segera kita ketahui pelakunya," katanya.
Sebelumnya, dua sejoli Handi Saputra (16) dan Salsabila (14) menjadi korban kecelakaan lalu lintas pada Rabu 8 Desember 2021 sekitar pukul 15.30 WIB di Jalan Raya Nagreg.
Dua sejoli itu kemudian dibawa penabrak ke rumah sakit terdekat. Namun, pihak keluarga tidak menemukan keduanya dan dinyatakan hilang selama beberapa hari.
Belakangan, jasad keduanya ditemukan di sungai kawasan Jawa Tengah.
Korban Handi Dikenal Sosok Pendiam
Handi Saputra (17), salah satu korban tabrak lari di Nagreg, Kabupaten Bandung, sudah dikuburkan di kampung halamannya di Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Keluarganya sempat mencari ke mana-mana. Kemudian dibuat syok, karena Handi ditemukan meninggal dunia dan jenazahnya dibuang di Sungai Serayu di Banyumas, Jawa Tengah.