"Saya katakan kalau kamu mau keluar dari PSIS, ke klub Liga 1 di Indonesia tidak boleh."
"Tidak saya lepas. Minta satu trilyun pun tidak saya lepas."
"Tapi kalau kamu mau main di atas liga Indonesia, di Korea Selatan, atau Eropa, kita antar ke sana gratis," sambungnya.
Kabar tersebut juga sampai di telinga pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Ia terang-terangan mendukung jika ada pemain timnas yang akan bermain di luar negeri.
Menurutnya, berkompetisi di luar negeri akan membawa dampak positif bagi para pemain sendiri.
Para pemain bisa belajar soal kultur sepak bola di negara yang memiliki iklim sepak bola lebih maju.
Itu akan mempengaruhi perkembangan mereka sebagai pemain sepak bola ke depannya.
"Hal ini sangat bagus bagi Indonesia. Semoga ini bisa menjadi langkah yang bagus bagi para pemain Indonesia," ungkap Shin dalam sesi jumpa pers jelang laga final Piala AFF 2020.
"Saya berharap pemain Indonesia bisa bermain di Liga Jepang, Liga Korea (Selatan) atau Eropa."
"Mereka harus bisa belajar budaya sepak bola negara maju."
"Kalau begitu, pasti akan ada perkembangan bagi sepak bola Indonesia," sambungnya.
Indonesia sendiri sudah memiliki beberapa wakil di klub luar negeri.
Ada Egy Maulana Vikri (FK Senica), Elkan Baggott (Ipswich Town) dan Witan Sulaeman (Lechia Gdansk) yang berkompetisi di Eropa.
Belum lagi menghitung Asnawi Mangkualam (Ansan Greeners), Syahrian Abimanyu (Johor Darul Takzim), dan Ryuji Utomo (Penang FC) yang berlaga di kompetisi luar negeri lainnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pemain Timnas Indonesia Laris Manis, Bek yang Sempat Tolak Persib Bandung Diincar Klub Korsel,