TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pandemi covid-19 menyebabkan keuangan di Kabupaten Gianyar, Bali karut-marut.
Bahkan, dalam menjalani roda pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Gianyar sendiri melakukan efisiensi.
Seperti, pemangkasan jam kerja pegawai harian lepas (THL).
Bahkan, program bantuan bibit ternak sapi dan babi yang biasanya diberikan pemerintah ke kelompok petani ataupun perseorangan, kini tidak dapat direalisasikan lagi.
Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Ngakan Putu Readi, Rabu 5 Januari 2022 mengatakan, tahun ini pihaknya kembali tidak memberikan bantuan ternak yang dananya bersumber dari APBD Gianyar.
Karena itu, pihaknya saat ini hanya menunggu bantuan dari pemerintah pusat.
Namun terkait kepastian adanya bantuan ternak dari pusat, pihaknya belum mengetahui.
"Kami masih menunggu, apakah dari pusat akan turun bantuan ternak, biasanya bibit sapi," ujarnya.
• Jabatan Kasi dan Kasubbag di Pemkab Gianyar Dihapus, Digantikan Pejabat Fungsional
Dia menjelaskan, meskipun sejak 2021 lalu Pemkab Gianyar tidak menyalurkan bantuan ternak ke kelompok peternak atau perseorangan.
Namun populasi, baik sapi maupun babi yang ada saat ini relatif baik.
Untuk sapi, kata dia, terjadi peningkatan populasi sejak 2021 lalu, yakni sebesar tiga persen.
"Tahun 2019 lalu populasi sapi sebanyak 47.200 ekor dan meningkat menjadi 49.100 di tahun 2020. Sedangkan di tahun 2021 jumlahnya mencapai 50 ribu ekor lebih dan tiap tahun mengalami peningkatan jumlah. Dua kecamatan sebagai lumbung sapi adalah kecamatan Payangan dan Tegalalang," ujarnya.
Kata dia, besarnya peningkatan populasi sapi saat ini, tidak terlepas dari masyarakat itu sendiri.
Dimana, banyak masyarakat yang sebelumnya sibuk bekerja, di tengah pandemi covid-19, banyak yang kehilangan pekerjaan atau kehilangan banyak jam kerja.
Baca juga: Tetapkan Pj, Pemkab Gianyar Akhirnya Isi Kekosongan Perbekel Pejeng
Simpanan uang yang dimiliki pun digunakan untuk memelihara sapi. Sebab, sapi dihitung sebagai tabungan jangka panjang.