TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - I Wayan Karma (63) warga Banjar Bonjaka, Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Gianyar, Bali tewas terjatuh dari pohon di sebuah tegalan di Banjar Bonjaka, Rabu 19 Januari 2022 sore.
Sebelum jatuh, korban berencana menebang pohon. Namun diduga karena kurang hati-hati, korban pun jatuh dari pohon tersebut.
Berdasarkan informasi dihimpun Tribun Bali di kepolisian, diketahui pada Rabu 19 Januari 2022 sekira Pukul 16.30 Wita, I Made Klasir meminta korban yang berprofesi sebagai tukang tebang pohon untuk menebang pohon albesia miliknya.
Diketahui, ketinggian pohon tersebut kurang lebih 25 meter.
Baca juga: Saluran Irigasi Tertutup Longsor, 169 Hektare Sawah Tunda Tanam Padi di Gianyar
Saat itu, korban pun menyanggupi tak berselang lama, korban sudah berada di atas pohon.
Seperti pada umumnya, korban terlebih dahulu memotong dahan-dahan pohon.
Namun dalam tahap ini, korban justru ikut ditarik oleh dahan, lalu ikut jatuh bersama dahan pohon.
Nahasnya, korban jatuh dalam posisi kepala terbentur tanah.
Nang Klasir yang melihat kejadian tersebut seketika panik.
Lalu ia mengajak I Wayan Angga untuk membawa korban ke rumah sakit terdekat. Namun sayangnya nyawa korban tetap tidak bisa diselamatkan.
Kapolsek Tegalalang, AKP I Ketut Sudita membenarkan hal tersebut.
Kata dia, saat jatuh, kepalanya membentur tanah. Sempat dilarikan ke RSU Ari Canti Ubud.
Namun korban tetap tidak terselamatkan karena luka serius di kepala.
"Pasca jatuh, kepala korban mengalami luka robek sepanjang tiga centimeter dengan kedalaman satu centimeter. Hal tersebut sesuai hasil pemeriksaan rumah sakit," ujar AKP Sudita.
Baca juga: Februari, Angkutan Siswa Gratis di Gianyar Dipastikan Beroperasi
AKP Sudita mengatakan, pihak keluarga menerima kematian korban sebagai musibah, dan tidak menuntut pihak manapun.
"Korban jatuh dugaan lalai dalam menebang pohon jenis albesia sehingga menyebabkan korban terjatuh dan meninggal dunia. Atas kejadian tersebut pihak keluarga tidak melakukan tuntutan secara hukum kepada pihak lain, dan menerima peristiwa tersebut sebagai musibah," ujarnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Gianyar