Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Bali terus menggelar vaksin Booster.
Vaksin kali ini digelar pada Minggu 23 Januari 2022 dan diikuti kurang lebih 2.000 masyarakat dari Denpasar dan kabupaten lain di Bali.
Vaksinasi ini digelar di Vihara Satya Dharma Benoa, Denpasar.
"Untuk hari ini vaksin yang kita gunakan yakni vaksin jenis Sinovac dan AstraZeneca" kata Kabinda Bali Brigjen Pol. Hadi Purnomo.
Kabinda menerangkan, antusias masyarakat yang mengikuti vaksin booster cukup tinggi.
Tak butuh waktu lama, 2.000 masyarakat langsung mendaftar untuk divaksin.
Baca juga: Disperindag Denpasar Temukan Masih Ada Penjual Minyak Goreng di Atas Rp 14 Ribu di Pasar Tradisional
"Jadi kegiatan ini untuk membantu pemerintah dalam percepatan vaksin khususnya di wilayah Bali. Target kita 2.000, tapi kalau dilihat antuisme masyarakat yang datang, kemungkinan bisa lebih," jelasnya.
Ditambahkan, pelaksanaan vaksinasi yang dilaksanakan Binda Bali bekerjasama dengan Vihara Satya Dharma, perhimpunan Indonesia-Tionghoa (Inti) Bali dan RSU Bhakti Rahayu Denpasar.
Hingga kini, sebanyak 50.000 dosis vaksin sudah diberikan Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Bali kepada masyarakat dan lansia di seluruh Bali.
Hal ini sudah melampaui target bulanan dimana dalam sebulan Binda Bali ditargetkan sebanyak 37.000 dosis vaksinasi.
"Bulan Januari sudah mencapai 50.000 dosis. Jauh melampaui target awal 37.000 dosis perbulan," katanya.
Seperti diketahui, Pemerintah Pusat memberikan 484.000 dosis vaksin selama tahun 2022 kepada Binda Bali dan sebanyak 37.000 dosis diberikan setiap bulannya.
Baca juga: Perayaan Rahina Tumpek Uye dan Upacara Danu Kerthi Pemkot Denpasar Digelar di Dam Oongan
Ketua Vihara Vihara Satya Dharma, Darvin Jimmytat menerangkan, pihaknya akan selalu siap mendukung program pemerintah termasuk pelaksanaan vaksinasi.
"Kami sudah beberapa kali mengadakan vaksinasi. Kalau tidak salah sudah 15.000 masyarakat ikut vaksin di sini," katanya.
Ketua Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (Inti) Bali, Sudiarta Indrajaya mengatakan, masyarakat yang mengikuti vaksin tidak hanya berasal dari Inti Bali.
Selain itu, vaksinasi booster juga diikuti oleh para lansia dan masyarakat yang memiliki komorbid.
"Karena yang mengikuti vaksin cukup banyak, kita atur waktunya untuk mencegah kerumunan. Jadi nomor ini jam sekian untuk 500 orang, kemudian nomor selanjutnya jam sekian 500 orang. Begitu seterusnya," kata Indrajaya.
Selain itu, pihaknya juga melibatkan puluhan administrator untuk mempercepat registrasi.
Mereka berasal dari mahasiswa, Generasi Muda Inti Bali, relawan dan organisasi lain.
"Jadi managemennya sudah tertata. Ada yang ngontrol, ada yang membawa dan menyerahkan sertifikat vaksin kepada masyarakat yang selesai divaksin," ungkapnya. (*)