Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pasar tumpah yang banyak ditemui di sekitar pasar-pasar rakyat membuat arus lalulintas tergangu.
Selain itu hal ini juga berdampak bagi tingkat keterisian kios dan los yang ada di pasar tersebut.
Kondisi ini diakibatkan oleh posisi di pasar tumpah jauh lebih menjanjikan daripada di dalam pasar.
"Pasar tumpah ini juga yang mengakibatkan banyak kios dan los yang kosong selain karena Covid-19," kata Dirut Perumda Pasar Sewakadharma Denpasar, IB Kompyang Wiranata, Senin 24 Januari 2022.
Kompyang mengatakan, saat ini terdapat 676 tempat berjualan yang dimiliki Perumda Pasar kosong.
Jumlah ini berasal dari 16 pasar yang dikelola oleh Perumda Pasar yang tersebar di 13 lokasi.
Dari jumlah pasar tersebut, Perumda memiki 8447 tempat berjualan.
"Hanya, dari jumlah ini tidak semua aktif. Karena 676 tempat kosong atau tidak disewa pedagang," katanya.
Baca juga: JADI INCARAN DUNIA, Lumpur Lapindo Simpan Harta Karun yang Luar Biasa
Baca juga: Irigasi Masih Rusak, Dinas Pertanian Gianyar Minta Pemilik Lahan Beralih ke Tanaman Palawija
Baca juga: Penanganan Abrasi di Pesisir Sidayu-Kusamba Klungkung Telan Anggaran Rp 43 Miliar
Kondisi ini juga berdampak pada pendapatan unit-unit pasar yang ada.
Karena itu, kini Perumda Pasar sedang melakukan pengkajian terhadap pasar-pasar yang tingkat perolehannya cukup baik.
"Kita sedang proses, sehingga ke depan akan dapat dilihat, mana unit pasar yang rugi dan mana yang masih produktif," katanya.
Terkait dengan keberadaan pasar tumpah tersebut, tidak menjadi kewenangan Perumda Pasar.
Karena keberadaan mereka berada di luar pagar pasar.
"Jadi itu bukan menjadi kewenangan Perumda, tetapi berada di dekat kita," katanya.