TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sikap toleransi antar umat beragama dilakukan dengan baik oleh siswa di SMK TI Global Singaraja.
Sikap toleransi itu terlihat dari video yang beredar di sosial media Instagram, hingga menarik perhatian positif dari para warganet.
Dalam video yang diunggah oleh akun @Sekilasbali, terlihat salah satu siswa beragama muslim di sekolah tersebut tampak membantu kakak kelasnya yang beragama hindu, saat melakukan persembahyangan.
Siswa yang mengenakan kerundung berwarna hitam itu tampak membawakan dupa, untuk kakak kelasnya yang sedang menghaturkan canang di depan gerbang sekolah.
Dikonfirmasi Senin (25/1), Kepala Sekolah SMK TI Global Singaraja, Ketut Widi Astawan mengatakan, siswa yang ada di video tersebut merupakan anggota osis di SMK TI Global Singaraja.
Dimana, siswa yang bergama muslim itu bernama Sofia, duduk dibangku kelas X Jurusan Multimedia.
Baca juga: Indahnya Toleransi Beragama di Bali, Juniati Bagikan Nasi ke Tetangganya yang Beragama Lain
Baca juga: AJAIB, Pria Ini 11 Jam di Ruang Roda Pesawat Terbang dari Johannesburg Hingga Amsterdam, Selamat
Baca juga: Pupuk Toleransi Melalui Vaksinasi Massal Covid-19 Polda Bali dan PW Muhammadiyah
Sementara siswa yang beragama hindu ialah Luh Yastini, duduk dibangku kelas XII Jurusan Akuntansi.
Video tersebut ungkap Astawan dibuat tanpa sengaja oleh Waka Kesiswaan, hingga akhirnya viral di sosial media.
"Video itu bukan dibuat-buat. Itu murni sikap toleransi siswa kami. Kami di sekolah memang sangat mengedepankan sikap toleransi. Saling membantu walau beda agama. Seperti hari raya Saraswati, seluruh siswa baik hindu maupun non hindu saling bantu membuat pajegan," jelasnya.
Selain itu, seluruh siswa non hindu di SMK TI Global Singaraja, ungkap Astawan juga mengenakan pakaian adat Bali setiap hari Kamis.
Ini mengikuti Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 tenyang Hari Penggunaan Busana Adat Bali.
"Yang muslim bisa kombinasi, tetap mengenakan kerudung tapi bawahnya pakai kamen. Kami tidak memaksakan siswa non hindu mengenakan pakaian adat bali. Tapi rata-rata semua mau mengenakannya, atas persetujuan orangtua," terangnya. (rtu)