TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Masyarakat di TKP penganiaya yang menewaskan Jupriadi (36) asal Banyuwangi, Jawa Timur di Jalan Pasekan Nomer 16, Banjar Kapal, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar masih syok.
Pasalnya, selama ini Jupriadi berteman baik dengan I Nengah Wanta (36).
Warga setempat pun menyayangkan kejadian tersebut.
Sebab saat ini anak Jupriadi menjadi yatim-piatu.
Sebab belum lama ini, istri Jupriadi meninggal mendadak karena tekanan darah tinggi.
Baca juga: Diduga Selingkuhi Pengusaha Konter, Jupriadi Tewas Dibacok di Gianyar
Baca juga: Bacok Navein Karena Kesal Ditagih Utang, Mashud Divonis 5 Tahun Penjara di Bali
Baca juga: Seorang Ibu Bacok Kepala Anaknya Saat Disajikan Sarapan, Juga Panjat Tiang Listrik Hindari Warga
Pantauan Tribun Bali di TKP, Selasa 25 Januari 2022, konter milik istri pelaku, Ni Kadek Setyawati (29) telah dipasang garis polisi.
Diketahui, antara konter istri pelaku dengan tempat Jupriadi berjualan ayam potong bersebelahan.
Kawasan TKP tersebut merupakan areal persawahan yang telah banyak berdiri warung.
Pedagang makanan, Ni Wayan Sukarnasih yang berjualan di depan TKP mengungkapkan dirinya sama sekali tidak akan menyangka akan terjadi peristiwa demikian.
Sebab selama ini, Jupriadi dikenal baik, dan memiliki banyak teman.
Termasuk pelaku sendiri merupakan temannya, dan selama ini Sukarnasih melihat mereka sering bercanda.
"Sebelum kejadian tidak ada kejanggalan, karena mereka saya tahunya berteman baik, sering bercanda," ujarnya.
Sukarnasih mengatakan, selama ini Jupriadi yang berjualan di sebelah barat warungnya, hidup bersama anak semata wayangnya yang masih duduk di bangku kelas 6 SD.
"Kasihan anaknya kini yatim piatu. Belum lama ini ibunya meninggal mendadak karena serangan darah tinggi," ujarnya.
Saat ditanya terkait detik-detik penganiayaan tersebut, Sukarnasih tampak ketakutan.
Baca juga: Pergoki Istri Ngobrol Bareng Tetangga, Pelaku Nekat Bacok Korban Berusia 53 Tahun
Baca juga: Polisi Surabaya Tembak Dua Begal Motor yang Tega Bacok Korbannya
Baca juga: Pisah Ranjang dengan Eka, Suami Datangi Rumah Ibunda Eka dan Bacok Sang Ibu Mertua
Saat kejadian tersebut, di pelaku kalap dan tidak ada yang berani mendekati. Bahkan pelanggan di tempat makannya pun memilih untuk menjauh.
"Saya takut, tidak berani melihat. Tubuh saya gemetar sampai saya bersembunyi. Tidak berani, karena pelaku kalap bawa senjata tajam. Yang belanja di sini juga kemarin pada takut dan menjauh," ujarnya. (*)