Imlek 2022

Mengapa Imlek Identik dengan Warna Merah? Begini Penjelasan dari Budayawan Tionghoa Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Imlek - Mengapa Imlek Identik dengan Warna Merah? Begini Penjelasan dari Budayawan Tionghoa Ini

Ternyata, warna merah memiliki makna khusus.

David Kwa, seorang budayawan Tionghoa, dilansir dari National Geographic, menjelaskan bahwa warna merah berarti kebahagiaan.

Kwa menuturkan, warna merah merupakan unsur dari “yang”. Warna merah dianggap sebagai warna panas, warna matahari, api, sehingga diharapkan dapat memberikan suasana kebahagiaan.

Warna merah menjadi simbol pengharapan di tahun baru, bahwa segala kesedihan dan kegelapan akan sirna digantikan dengan kebahagiaan.

Dosen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Dwi Susanto mengatakan, warna merah yang dominan dalam perayaan Imlek berhubungan dengan akar budaya penduduk Tiongkok pada saat itu, yang hidup bertani.

Dwi, yang telah beberapa kali melakukan riset tentang kebudayaan Tionghoa, mengatakan, warna merah melambangkan petir yang dilihat oleh para petani saat hujan, dan digunakan untuk menunjukkan rasa bahagia memasuki masa panen.

"Di zaman dulu itu kan masyarakat sana (Tiongkok) itu pertanian. Nah, merah itu asalnya dari petir. Kalau ada petir itu kan hujan, artinya hujan itu kan panen, jadi bahagia. Jadi warna merah itu warna kebahagiaan," kata Dwi saat dihubungi Kompas.com.

Dwi mengatakan, Imlek sebetulnya adalah perayaan pergantian musim. Namun, ada juga yang menyebut bahwa Imlek itu adalah perayaan agama Konghucu. "Tapi sekarang dari perkembangan-perkembangannya, menjadi kebudayaan.

Artinya seperti Idul Fitri itu, orang juga ikut merayakan, ikut beli baju, dan macam-macam lainnya," ujar Dwi.

Mitos makhluk buas

Salah satu versi lain mengenai warna merah yang dominan saat perayaan Imlek berkaitan dengan mitologi yang dipercayai oleh masyarakat Tionghoa.

Melansir Reader's Digest, 22 Januari 2019, legenda menyebutkan, warna merah pada saat Imlek bermula dari kepercayaan tentang Nian, seekor binatang buas yang akan meneror penduduk desa pada Tahun Baru, memakan tanaman, ternak, dan bahkan anak-anak.

Akan tetapi, penduduk desa mengetahui bahwa makhluk setengah banteng berkepala singa itu takut pada tiga hal, yaitu api, kebisingan, dan warna merah.

Akhirnya, Nian dapat dikalahkan oleh penduduk desa, dan sejak saat itu warna merah dianggap membawa keberuntungan dan rejeki bagi semua orang.

Oleh karena itu, warna merah dipakai saat Imlek, untuk melambangkan keberuntungan dan rasa suka cita karena telah mengalahkan Nian.

Kumpulan Artikel Imlek

Artikel ini telah tayang di https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/11/073200265/mengapa-imlek-identik-dengan-warna-merah-?page=all

Berita Terkini