Berita Denpasar

Stakeholder Pariwisata Bali Sambut Dengan Senang Datangnya Wisman Jepang 

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Editor: Karsiani Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI- Suasana di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Selasa, 21 Desember 2021 lalu

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - I Nyoman Nuarta selaku Ketua DPD HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Bali sekaligus Tour Guide khusus tamu Jepang mengungkapkan rasa senangnya terkait adanya turis mancanegara yang berasal dari Jepang akan melakukan penerbangan ke Bali dan rencananya tiba Kamis, 3 Februari 2022 pukul 16.00 Wita. 

Baca juga: Banyak Wisman Australia Hingga Norwegia yang Sudah Ingin ke Bali Dalam Waktu Dekat

Baca juga: Penerbangan Garuda Indonesia dari Narita Jepang Besok Jadi Kedatangan Internasional Pertama ke Bali

"Menurut saya itu suatu hal yang positif sekali bagi kita di pramuwisata dan Bali pada umumnya. Karena hampir dua tahun kita nihil wisman besok menjadi restart pariwisata bali. Restart itu artinya mengulang lagi tentang pariwisata bayli seutuhnya. Walaupun diawali dengan flight dari Narita. Ini merupakan hal yang positif menjadikan kembali Bali akan menjadi destinasi yang sangat populer lagi," ujarnya pada, Rabu, 2 Februari 2022. 

Untuk persiapan sambut tamu Jepang, Nuarta mengatakan seluruh stakeholder pariwisata di Bali sudah mempersembahkan untuk menyambut kedatangan tamu Jepang.

Mulai dari pemandu wisata Jepang yang jumlahnya hampir 800 orang.

Selain itu terdapat 7.500 pemandu wisata dengan 11 divisi bahasa.

Artinya bahwa kesiapan sumber daya pemandunya sudah siap untuk menerima atau menghandle Wisman yang akan datang ke Bali. 

Baca juga: Banyak Wisman Australia Hingga Norwegia yang Sudah Ingin ke Bali Dalam Waktu Dekat

Baca juga: Penerbangan Garuda Indonesia dari Narita Jepang Besok Jadi Kedatangan Internasional Pertama ke Bali

"Saya ikut besok untuk menyambut tamu Jepang di Bandara. Sebagian besar anggota dari GIPI hadir besok untuk menerima kedatangan pesawat pertama sejak Covid-19 ke Bali. Jadi yang paling penting adalah wisman yang datang besok itu menjadikan sebuah magnet sebagai pemantik atau influence pengaruh untuk wisman yang lain sembari pemerintah pusat harus menyesuaikan regulasi tentang persoalan visa ya agar wisman-wsiman yang lain bisa datang ke Bali," tambahnya. 

Terkait dengan jumlah wisman yang datang besok walaupun nantinya jumlahnya masih sedikit baginya bukan masalah.

Karena sedikit banyaknya wisman yang datang minimal ada kedatangan dari open border Internasional.

Jadi, DPD HPI Bali menurutnya telah mendorong pemerintah sesuai dengan diskusi yang telah dilakukannya dengan pemerintah pusat dan Pemprov Bali, dimana sudah dipastikan bahwa seluruh negara bisa berkunjung ke Bali. 

Baca juga: Penerbangan Garuda Indonesia dari Narita Jepang Besok Jadi Kedatangan Internasional Pertama ke Bali

Baca juga: Banyak Wisman Australia Hingga Norwegia yang Sudah Ingin ke Bali Dalam Waktu Dekat

"Tanggal 16 Februari yang saya baca di media itu kan kedatangan carter flight dari Singapore ke Bali artinya bahwa Omicron tidak menjadi alasan ya untuk menjadikan penundaan wisman datang ke Bali. Karena Omicron beda dengan Delta. Jadi kalau delta daya penyebaran yang mempengaruhi imunitas orang menjadi sakit cepat. Omicron okupansi rate nya kecil. Artinya bahwa jangan ada ketakutan terkait dengan persoalan Omicron," terangnya. 

Baca juga: Kenali Gejala Omicron Pada Orang yang Telah Divaksin 

Baca juga: 7 Tempat yang Berpotensi Menjadi Pusat Penularan Varian Omicron, Salah Satunya Pusat Perbelanjaan 

Sementara itu, dari informasi terakhir yang ia dapatkan mengenai persoalan visa, untuk saat ini jumlahnya tidak ditentukan, namun wisman tetap menggunakan visa yang sudah ditentukan tetapi jumlahnya tidak dibatasi sepanjang Konsumen atau wisman yang datang ke Bali bisa mendapatkan klaim lewat online. 

"Kalau karantina kan pasti gek itu regulasi 5 hari. Jadi kesiapan hotel-hotel untuk mengkarantina sudah disiapkan dengan baik di Bali," tutupnya.

(*) 

Berita Terkini