Selanjutnya pihaknya melakukan tracing dan screening ke beberapa sekolah.
Dari hasil tersebut, ditemukan beberapa sekolah yang siswa maupun gurunya terkonfirmasi positif.
Dengan banyaknya screening yang dilakukan terhadap siswa di sekolah, lab PCR di Denpasar pun kewalahan.
“Kami punya dua lab yakni Universitas Warmadewa dan RSUD Wangaya dan semuanya kewalahan. Yang awalnya satu hari hasil bisa keluar, sekarang bisa sampai dua hari,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan screening.
Namun pihaknya menggencarkan tracking kepada kontak erat.
“Jadi kalau ada siswa positif kami akan lakukan tracing kepada siapa yang bersangkutan melakukan kontak erat,” katanya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Denpasar, I Made Pasek Mandira mengatakan, saat ini status zona wilayah di Kota Denpasar didominasi zona orange.
Diketahui 3 desa/lurah berstatus zona hijau, 8 wilayah zona kuning, 24 wilayah zona orange dan 8 wilayah zona merah.
“BOR di RSUD Wangaya yakni dari 97 bed, terpakai 14 bed. Dan untuk ICU dari 12 bed terpakai 4 bed,” katanya.
Sedangkan tingkat hunian isoter yakni Hotel Inna Bali Jalan Veteran terpakai 31 bed dari 50 bed yang tersedia.
Baca juga: Covid-19 Melonjak, DPRD Bali Panggil Dinkes, Sebut Puncak Kasus Diperkirakan pada Akhir Bulan Ini
Sementara di Bapelkesmas terpakai 35 bed dari 52 bed yang tersedia.
Di sisi lain, Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali meng-update perkembangan Covid-19 di Bali. Kasus positif melonjak tinggi, Kamis 3 Februari 2022.
Rincian kasus tersebut yakni positif 1.501 orang, sembuh 89 orang dan meninggal 1 orang.
Selain itu kasus aktif 4.652.