TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Hari Pangrupukan Nyepi Tahun Saka 1944, Rabu 2 Maret 2022 besok di Kabupaten Tabanan akan dimeriahkan oleh arakan sebanyak 353 ogoh-ogoh.
Pemerintah mengharapkan seluruh masyarakat agar menaati atau menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaannya.
Terutama para pemuda yang akan mengusung, diharapkan menjalani rapid tes mulai hari ini yang alatnya sudah disediakan Dinas Kesehatan Tabanan melalui masing-masing Puskesmas.
Menurut data yang berhasil diperoleh dari Polres Tabanan, total ada 353 ogoh-ogoh yang terdaftar akan diarak.
Jumlah tersebut merupakan sebagaian dari total 133 Desa Dinas, 349 Desa Adat, dan 817 Banjar yang ada di Kabupaten Tabanan.
Baca juga: Tawur Kesanga di Kota Tabanan Diharapkan Nyomia Covid-19, Mebuu Buu Dilaksanakan Seperti Biasa
Dalam satu ogoh-ogoh, jumlah yang mengikuti maksimal 25 orang.
Sedangkan, dari data Dinas Kesehatan Tabanan tercatat hanya ada 294 orang pemuda yang baru melakukan rapid tes secara keseluruhan.
Jumlah terbanyak yang sudah menjalani rapid tes adalah di Selemadeg Raya atau di Kecamatan Selemadeg Barat, Selemadeg, dan juga Selemadeg Timur.
"Memang ada beberapa desa yang tidak melaksanakan. Nah untuk pengarakan ogoh-ogoh ini didasari surat edaran MDA Bali dengan syarat penerapan prokes yang ketat termasuk pelaksanaan rapid tes."
"Untuk rapid kita juga sudah siapkan di masing-masing Puskesmas di seluruh wilayah," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Tabanan, I Gede Susila saat dikonfirmasi, Selasa 1 Maret 2022 sore.
Baca juga: Proses Melepas Mala, Melasti di Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan, Buleleng
Dia melanjutkan, tentunya dalam pelaksanaan pengarakan ogoh-ogoh ini nantinya Satuan Tugas (Satgas) Desa akan melakukan pengawasan dalam hal ini para pecalang.
Diharapkan tidak melewati banjar masing-masing.
"Dan dari informasi tadi, kita ketahui ratusan pemuda juga sudah melakukan rapid tes untuk pelaksanaan besok. Kita harapkan besok sudah siap," jelasnya.
Menurutnya, sejauh ini para masyarakat terutama pemuda pasti akan menjaga kesehatan bersama.
Dia juga mengimbau pelaksanaan Catur Brata Penyepian bisa dilaksanakan dengan baik tahun ini.
"Kemudian untuk Ngembak Geni sehari setelah Ngepi kan banyak yang ke Pantai, kami mohon masyarakat tetap terapkan protokol kesehatan tersbeut."
"Pihak desa juga melakukan pengawasan dan saya kira masyarakat Tabanan seluruhnya sudah sadar dengan pentingnya prokes ini," tegasnya.
Baca juga: Eks Ajudan Sekda Tabanan Geluti Usaha Lapak Be Guling, Tak Ada Gengsi Dalam Kamus Kehidupan Gung De
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Tabanan ini menyatakan, pihaknya berharap Virus Omicron ini tidak menakutkan bagi masyarakat, namun patut diwaspadai dengan cara menerapkan prokes yang ketat.
Disinggung mengenai pelaksanaan rapid tes untuk pengarak ogoh-ogoh yang masih rendah, Sekda Tabanan menegaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI Polri dari jauh hari untuk pelaksanan ini.
Rapid tes ini bukan untuk menakuti masyarakat, melainkan mengantisipasi jika semisalnya ditemukan kasus langsung mendapat penanganan.
"Buktinya semua yang dites hasilnya negatif kok. Artinya masyarakat kita sudah sehat dan menerapkan Prokes dengan baik. Ini bagian dari antisipasi."
"Jangan takut untuk rapid tes, itu untuk menjaga kita semua terutama untuk yang positif kan bisa jangan ikut dulu untuk melakukan isolasi mandiri di rumah," ungkapnya.
Apakah ada sanksi untuk pemuda yang tidak melaksanakaan rapid tes menjelang pengarakan ogoh-ogoh?
Pejabat asal Sekartaji Tabanan ini menegaskan pihaknya meminta kesadaran masyarakat.
"Kita minta kesadaran mereka untuk melindungi masyarakat lainnya. Agar jangan sampai menjadi klaster penyebaran baru di kegiatan ini. Mari kita bersama-sama untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga serta orang lain," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Tabanan