"Kami punya program tadinya setiap seminggu dua kali membersihkan mangrove ini dari sampah, terutama sampah plastik. Bahkan pada awal-awalnya itu sampai 4 ton sampah plastik berhasil kita bersihkan dari areal mangrove," jelasnya.
Saat ini juga sedang dilakukan penambahan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Tak hanya itu, sebagai upaya edukasi pada siswa, saat ini sedang dirancang wisata pendidikan ekomangrove melalui kerjasama dengan pimpinan SD maupun SMP dan SMA, yang ada di Kedonganan.
Terkait Bali menjadi lokasi tuan rumah KTT G20, tentu kegiatan Wisata Mangrove ini bisa menjadi alternatif kunjungan bagi delegasi.
Mengingat salah satu isu yang diangkat dalam G20 itu adalah, terkait dengan pelestarian hutan.
Bahkan kata Bendesa Adat Kedonganan Mertha, Presiden Joko Widodo sangat konsen pada upaya konservasi mangrove.
Pihaknya mengaku sangat siap apabila memang ada delegasi yang ingin berkunjung ke Ekomangrove Kedonganan.
Tentunya pihaknya juga sudah mulai mempersiapkan seperti apa informasi yang dibutuhkan terkait dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat di Kedonganan.
"Kami kebetulan dari awal punya aktivitas konservasi mangrove," katanya.
Baca juga: Maksimalkan Tingkat Kunjungan Wisatawan, Dispar Badung Akan Optimalkan Sistem Information Tourism
Jadi ada dua, pertama adalah membersihkan dan yang kedua adalah menanam mangrove.
"Kami sangat siap apabila memang nantinya ada ketertarikan dari para delegasi untuk melihat masyarakat lokal melakukan aktivitas konservasi terhadap hutan mangrove," demikian kata Bendesa Adat Kedonganan.(*)
Artikel lainnya di Berita Badung