Serba serbi

Wuku Watugunung, Wuku Terakhir dalam Pawukon dan Kaitannya dengan Dewi Saraswati

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dewi Saraswati

Watugunung yang marah, lalu meninggalkan kerajaan. Ia bertapa di hutan dan berhasil mendapat anugerah dari Dewa Brahma, berupa kesaktian yang tak terkalahkan oleh siapapun. Hanya dikalahkan oleh musuh yang memiliki Triwikrama, yakni tiada lain adalah Dewa Wisnu.

Sejak saat itu, Watugunung menjadi seseorang yang penuh angkara murka. Ia jumawa dengan kesaktiannya.

Watugunung akhirnya menaklukkan raja-raja mulai dari kerajaan Sang Prabu Ukir, Prabu Kulantir, Tolu, Gumbreg, Wariga dan seterusnya sampai Sang Prabu Dukut. 

Baca juga: Lahir Rabu Pon Watugunung, Pencemburu dan Penyelidik, Bagaimana Nasibnya?

Ia pun menaklukkan kerajaannya sendiri yakni Kundadwipa, lalu tanpa sadar menikahi permaisuri kerajaan tersebut. Yang tiada lain adalah ibunya sendiri yakni Dewi Sinta dan Dewi Landep. Sang ibu pun tidak sadar bahwa raja tersebut, adalah anaknya sendiri. Yang dahulu kabur darinya. 

Suatu hari saat bercengkrama, Dewi Sinta melihat bekas luka di bagian kepala Watugunung. Ia terkejut bukan main, karena bekas itu mirip dengan luka saat ia memukul Watugunung tatkala masih kecil. Ia yakin bahwa suaminya itu adalah anaknya sendiri. 

Dalam hati yang berkecamuk dan gundah gulana, Dewi Sinta berusaha keras memisahkan diri dengan Watugunung. Agar tidak terjadi hal buruk yang terlarang di antara ibu dan anak.

Sejatinya tanpa sadar, Watugunung yang merasa nyaman dengan wanita itu. Padahal tiada lain adalah ibunya sendiri. 

Dewi Sinta pun, mencari akal dengan mengatakan bahwa ia ingin seorang pelayan bernama Dewi Nawang Ratih.

Sosok yang disebutkan Dewi Sinta ini, tiada lain adalah permaisuri Dewa Wisnu. Karena Watugunung sangat menyayangi istrinya itu, maka ia akhirnya menyanggupi permintaannya. 

Tanpa berpikir panjang, Watugunung  pergi ke Wisnuloka untuk mendapatkan Dewi Nawang Ratih. Tentu saja hal itu membuat Dewa Wisnu murka, dan tak berkenan.

Sebab yang diminta adalah istrinya sendiri. Akhirnya pertempuran sengit pun terjadi, antara Dewa Wisnu dan Watugunung. 

Singkat cerita, Dewa Wisnu terdesak oleh kekuatan Watugunung yang merupakan anugerah Dewa Brahma. 

Bhagawan Wrehaspati membantu Dewa Wisnu, lalu mengutus Bhagawan Lumanglang untuk mencari tahu kesaktian Watugunung serta kelemahannya. 

Bhagawan Lumanglang mengambil wujud laba-laba, lalu menyusup ke kamar Watugunung mengintip pembicaraan tentang rahasia kesaktiannya kepada Dewi Sinta. Rahasia itu kemudian disampaikan kepada Dewa Wisnu.

Dalam pertarungan berikutnya, pada hari Redite Kliwon (Minggu) Dewa Wisnu ber-Triwikrama. Watugunung pun  berhasil dikalahkan, tubuhnya terhempas jatuh ke bumi.

Halaman
123

Berita Terkini