TRIBUN-BALI.COM - Keringat berlebih terkadang menganggu dan menurunkan tingkat kepercayaan diri.
Berkeringat adalah hal lumrah. Apalagi setelah berolahraga atau melakukan aktivitas di bawah sinar matahari.
Keringat merupakan cara alami bagi tubuh untuk membuang racun serta berbagai jenis senyawa yang jika terlalu banyak di dalam tubuh akan menjadi beracun.
Yang jadi masalah adalah ketika mengeluarkan keringat berlebihan.
Ketiak jadi basah sehingga menimbulkan bau tak sedap.
Kondisi itu tentu saja mengganggu dan membuat siapapun yang mengalaminya tidak percaya diri.
Keringat berlebihan pada seseorang disebut hiperhidrosis.
Saat mengalami hiperhidrosis, kelenjar keringat bekerja terus-menerus sehingga menghasilkan kelebihan keringat yang tidak dibutuhkan tubuh.
Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Paru-paru Basah yang Harus Diwaspadai, Telapak Tangan Keringat Berlebihan
Penyebab keringat berlebih ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu hiperhidrosis primer dan sekunder.
Hiperhidrosis primer biasanya ditandai dengan keringat berlebih di salah satu area tubuh, dan penyebarannya simetris seperti kepala, wajah telapak tangan, ketiak dan kaki.
Sementara hiperhidroses sekunder keringat berlebih dapat keluar dari salah satu area atau seluruh tubuh penderitanya seperti pada bibir, dahi, kulit kepala dan hidung. Biasanya terjadi usai menyantap makanan pedas dan panas terjadi secara fisiologis pada banyak orang.
"Hiperhidrosis sekunder juga bisa diakibatkan karena aktivitas tidur dan kondisi seperti kehamilan, diabetes, penyakit jantung, gangguan tiroid, Stroke, penyakit infeksi, seperti malaria, HIV/AIDS dan Tuberculosis, menopause,” terang dr Ade Firman SpKK Dokter dari Hermina Podomoro Sunter.
Untuk mengurangi keringat berlebihan, lanjut dr. Ade Firman Sp.KK,, ada beberapa cara.
Pertama mandi dua kali sehari untuk menghilangkan bakteri pada kulit. Kedua, rajin menggunakan antiperspirant di daerah kulit yang berkeringat, terutama daerah ketiak.
Baca juga: Demam, Batuk Kering hingga Banyak Keringat, Berikut 11 Gejala Tipes yang Perlu Diwaspadai
Antiperspirant berbeda dengan deodoran yang selama ini dikenal oleh masyarakat.