"Banyak anjing liar di GWK, jika tidak ditangani secara bersama-sama akan dapat mengganggu kenyamanan para delegasi dan wisatawan yang sudah mulai ramai berkunjung ke sana," tegasnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihaknya sudah merancang strategi, mulai dari menerjunkan tim untuk melakukan pemetaan, berkoordinasi dengan pemerintah Desa Ungasan untuk mengimbau warganya agar tidak melepas liarkan anjingnya.
Selain itu melaksanakan vaksinasi massal, berkomunikasi dengan manajemen GWK dan LSM penyayang anjing untuk melakukan realokasi.
"Kami akan melakukan eliminasi jika ada indikasi rabies serta mengancam keselamatan masyarakat, itu jalan terakhir," imbuhnya.
Berdasarkan hasil pemetaan, populasi HPR di Badung selatan sekitar 2.420 ekor yang akan diupayakan untuk mendapatkan vaksinasi rabies.
Diharapkan kepada masyarakat agar membawa anjing dan kucing peliharaannya ke tempat pelayanan sesuai jadwal atau menghubungi petugas untuk layanan jemput bola.
"Kami juga melayani vaksinasi rabies di Mangupura Vet Care Puspem Badung," ungkapnya, sembari mengatakan saat ini terus berlanjut di Kecamatan lain, seperti Abiansemal dan Mengwi.
(*)