Salah satunya sering kentut. Untuk mendeteksi intoleransi makanan, kita bisa mencatat jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi serta keluhan yang muncul.
Jika jenis makanan penyebab intoleransi telah ditemukan, hindari konsumsinya agar gejala tidak muncul.
7. Perubahan jumlah dan jenis bakteri di saluran cerna
Penggunaan antibiotik atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri bisa menimbulkan gangguan pada keseimbangan bakteri di saluran pencernaan.
Akibatnya, terbentuk lebih banyak gas dan kita menjadi lebih sering kentut.
Ada beberapa strategi yang bisa kita terapkan untuk mengontrol frekuensi kentut yang berlebihan.
Hindari mengonsumsi makanan yang biasanya menyebabkan sering kentut.
Cobalah untuk makan lebih sering, tapi dengan porsi lebih kecil sepanjang hari.
Baca juga: Cara Turunkan Berat Badan dengan Daun Kelor, Catat Aturan Konsumsinya
Langkah ini akan mengurangi intentitas keras sistem pencernaan dan menurunkan jumlah gas yang dihasilkan.
Makan dan minum secara perlahan.
Pasalnya, makan dan minum secara terburu-buru dapat meningkatkan jumlah udara yang ikut tertelan.
Rutin berolahraga untuk mencegah penumpukan gas di saluran pencernaan.
Lakukan setidaknya 30 menit olahraga dengan intensitas sedang setiap hari.
Kurangi makanan berlemak karena jenis makanan ini lambat dicerna.
Dengan berada di saluran cerna lebih lama, makanan berlemak akan terfermentasi dan menimbulkan lebih banyak gas.