Kemudian di bulan Pebruari dan Maret masih kosong.
Kemudin untuk cikungunya juga belum ditemukan.
Terakhir pada akhir Desember 2021.
"Untuk DB, Januari lalu tercatat 13 kasis kemudian di Pebruari dan Maret kosong. Tapi kasus ini bulan April ini sudah tercatat 15 kasus," sebut pejabat yang lebih akrab disapa dr Desi ini.
Dia melanjutkan, tren peningkatan ini terjadi di tiga wilayah di Tabanan yang masih dalam lingkup perkotaan.
Diantaranya Kecamatan Tabanan, Kediri dan juga Kerambitan. Jumlah kasus yang ditemukan hampir merata di wilayah tersebut.
"Sementara masih di sekitar perkotaan seperti Tabanan Kediri dan Kerambitan juga. Kami harap tidak bertambah lagi seiring dengan kesadaran masyarakat melakukan upaya penanganan sarang nyamuk itu," tandasnya.
(*)