Berita Denpasar

Kasus Pencurian Marak di Bali, Polda Bali Ingatkan Hal Ini untuk yang Mau Mudik

Penulis: Adrian Amurwonegoro
Editor: Karsiani Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali, AKBP Suratno dalam konferensi pers Operasi Sikat Agung 2022 di Mapolda Bali, pada Kamis, 28 April 2022.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kasus pencurian sedang marak di Bali, khususnya wilayah Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan) dalam waktu 15 hari saja ada 66 tersangka dari 54 kasus pencurian, 31 diantaranya pencurian sepeda motor. 

Menjelang lebaran tradisi mudik perantau mulai kembali dilakukan setelah dua tahun lebih pandemi COVID-19.

Bersamaan dengan itu, tren kejahatan diprediksi meningkat. 

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali, AKBP Suratno mengingatkan kepada masyarakat yang hendak melaksanakan mudik untuk waspada terhadap kejahatan.

Baca juga: Libur Lebaran, Pelayanan PN Denpasar dan Kejaksaan Tutup, Aktif Kembali 9 Mei 2022

Baca juga: Esok, Sebanyak 1.300 Penari Akan Menari 12 Jam Non Stop di Dharmanegara Alaya Denpasar

Hasil Operasi Sikat Agung mengungkap TO (target operasi) sesuai yang ditentukan jumlahnya ada puluhan itu.

"Jangan sampai lupa mencabut kunci motor dari banyak kasus ada yang memanfaatkan momentum kunci nyantol, kita tingkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan supaya tidak menjadi korban, memarkir kendaraan di tempat yang aman, di dalam rumah, jangan dipinggir jalan, trotoar, luar pagar dan sebagainya," papar Suratno di Mapolda Bali, pada Kamis, 28 April 2022. 

"Berikan kunci pengamanan ganda, karena 31 kasus curanmor ada motor yang kuncinya lupa dicabut nyangol, namun ada yang sengaha dirusak menggunakan kunci T menggunakan kunci palsu merusak mata kunci," sambungnya.

Menururnya, sepeda motor memiliki aistem keamanan yang terbatas, sehingga perlu ditambah item-item pengamanan lainnya.

"Lengkapi rumah, permukiman, tempat parkir dengan CCTV, atau pengamanan lingkungan yang aktif," sebutnya.

Lanjutnya, antisipasi atau pencegahan menjaga properti masing-masing lebih penting karena bukan hanya tugas kepolisian namun juga perlu peran aktif swadaya masyarakat.

Ia berpesan kepada pelaku yang belum tertangkap operasi ini, bahwa polisi belum selesai sampai di sini dan akan terus memburu pelaku kejahatan.

Secara konsep Operasi Ketuapat, Polda Bali termasum Polda priotitas di samping Ptovinsi Lampung, Jawa, Sumsel yang melibatkan kekuatan besar untuk memberikan kenyamanan dan keamanan masyarakat di masa lebaran ini.

"Bukan berarti selesai pengungkapan, saat ini Polda Bali sampai lebaran selesai KRYD sasarannya sama yang mwresahkan masyarakat 3C," tutur dia.

(*)

Berita Terkini