TRIBUN-BALI.COM -- Konsumsilah suplemen sesuai aturan dan dosis.
Perilaku konsumsi suplemen secara berlebihan dan jangka panjang tersebut dapat mengakibatkan penyakit gagal ginjal.
Hal ini diutarakan oleh dokter spesialis penyakit dalam serta konsultan ginjal hipertensi dari RSA UGM, dr. Putu Kusumarini, MPH., Sp.PD., KGH, dalam talkshow yang disiarkan melalui kanal Youtube Rumah Sakit Akademik UGM beberapa waktu lalu.
Dari data Kementerian Kesehatan, banyak penderita gagal ginjal berusia muda.
Dokter Putu menuturkan, banyaknya pasien berusia muda karena perilaku mengonsumsi suplemen secara berlebihan.
Baca juga: Penyebab Utama GAGAL GINJAL dan 7 Cara Pencegahan Menghindari Penyakit Ginjal
Misalnya anak-anak yang rajin belajar supaya dapat melek selama belajar, mereka mengonsumsi suplemen secara berlebihan.
Suplemen jika dikonsumsi sesuai dosis dan hanya 1 atau 2 hari saja, maka tidak akan masalah, tapi jika melebihi dari ketentuan dan dikonsumsi berbulan-bulan serta bahkan bertahun-tahun maka dapat memicu gagal ginjal.
“Bahkan, saya pernah dapat pasien yang ingin kulitnya putih mulus dan lalu dia mengonsumsi suplemen tertentu."
"Padahal, petunjuk konsumsinya hanya sekali sehari, tapi dia mengonsumsinya 2 kali dalam sehari dan selama tiga tahun, akhirnya ya gagal ginjal."
"Jadi buat anak muda, memang suplemen-suplemen itu aman, tapi asal dikonsumsi sesuai dosisnya dan tidak jangka panjang,” tutur Dokter Putu.
Baca juga: CARA Mudah Mencegah Gangguan Ginjal, Bisa Dilakukan dari Rumah
Untuk itu ke depan, masyarakat dapat bijak dalam mengonsumsi suplemen.
Komsumsi sesuai aturan berlaku yang tertera pada label suplemen.
Selain itu, masyarakat juga tidak terlalu bergantung pada suplemen tetapi terus mengonsumsi makanan yang sehat, olahraga yang cukup, istirahat yang cukup, hindari makan makanan yang berpengawet, dan jangan sampai mengonsumsi makanan dengan pewarna bukan pewarna makanan.
Mengutip hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2013, prevalensi gagal ginjal kronis persen berdasarkan pernah didiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,2 persen, atau sekitar 499.800 jiwa.
Pada laporan Riskesdas tahun 2018, angka tersebut mengalami kenaikan menjadi 0,38 persen, atau 713.783 jiwa. (*)
Artikel lainnya di Tips Kesehatan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dampak Komsumsi Suplemen Berlebihan di Usia Muda