Di mana pasar tersebut bukan hanya tertata dari segi kiosnya.
Tetapi juga akan disediakan baseman, agar pengunjung tidak parkir di bahu jalan lagi.
Seorang pedagang sovenir di Ubud, Pak Ketut mengatakan, sangat disayangkan ketika wisatawan sudah mulai ramai, pasar justru dibongkar.
Karena itu, ia pun terpaksa berjualan di atas trotoar.
"Astungkara, pembeli sudah mengalami peningkatan. Harapan kami agar pemerintah lebih menggencarkan promosi agar wisatawan lebih banyak lagi," kata Ketut saat ditemui di depan bekas Pasar Tradisional Ubud. (*)
Kumpulan Artikel Gianyar