TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Perhatikan! Darah Haid Berlebihan Bisa Berisiko Pengangkatan Rahim, Simak Penjelasannya
Tribunners, Menorrhagia adalah istilah medis untuk darah haid yang keluar tidak normal atau banyak dan berkepanjangan.
Perempuan yang mengalami menorrhagia biasanya akan terganggu aktivitas sehari-harinya, karena banyaknya darah yang keluar saat haid, sehingga harus sering mengganti pembalut.
Baca juga: Simak! Cara Alami Hilangkan Sakit Kepala, Tak Perlu Minum Obat
Indikasi ketika perempuan mengalami menorrhagia adalah ketika darah haid yang keluar sebanyak 80 ml atau setara dengan 16 sendok teh selama periode haid.
Rata-rata perempuan dengan periode haid yang normal, hanya akan kehilangan sekitar 30 ml atau setara dengan 6 hingga 8 sendok teh cairan darah yang dikeluarkan.
Adapun gejala yang timbul saat mengalami menorrhagia, yaitu:
- Harus mengganti pembalut setiap 1 sampai 2 jam sekali dan menggunakan pembalut berlapis agar darah haid tidak bocor
- Bangun saban malam untuk mengganti pembalut
- Haid berlangsung lebih dari satu minggu
- Darah haid menggumpal
- mengalami gejala anemia saat haid, seperti kelelahan atau sesak napas.
Untuk diketahui penyebab penyakit menorrhagia ini sangatlah beragam, seperti:
Ketidakseimbangan hormon, disfungsi ovarium atau ketika ovarium tidak melepaskan sel telur, fibroid atau polip yaitu pertumbuhan tumor non-kanker yang tumbuh di sekitar rahim, adenomyosis atau ketika kelenjar endometrium tertanam di otot rahim yang sering menyebabkan pendarahan hebat dan rasa sakit saat haid.
Selain itu bisa juga disebabkan karena pelvic inflammatory disease (PID) atau efek penggunaan kontrasepsi, komplikasi kehamilan, penyakit pendarahan akibat riwayat keluarga, konsumsi obat-obatan tertentu, serta adanya penyakit kanker, hati dan ginjal yang bisa menyebabkan penyakit menorrhagia.
Komplikasi yang dapat terjadi ketika mengalami menorrhagia atau keluarnya darah haid yang berlebihan ini adalah penyakit anemia dan kram yang parah saat haid.