Tips Kesehatan

Catat! Obat Darah Tinggi yang Harus Dibeli dengan Resep Dokter beserta Jenisnya

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengontrol dan menurunkan tekanan darah tinggi harus segera dilakukan untuk menghindari komplikasi tersebut. Bisa dilakukan secara mandiri di rumah, berikut ini beberapa cara menurunkan tekanan darah tinggi tanpa menggunakan obat.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Catat! Obat Darah Tinggi yang Harus Dibeli dengan Resep Dokter beserta Jenisnya

Tribunners, obat darah tinggi atau anti-hipertensi harus dibeli dengan resep dokter.

Bahkan obat yang generikpun, yang dikenal dengan antihipertensi, tidak dijual bebas.

Menurut American Heart Association, adanya berbagai jenis tekanan darah tinggi karena kebutuhan setiap pasien berbeda.

Ringkasan dari beberapa jenis utama dari obat kardiovaskular yang umum diresepkan disediakan di sini.

Baca juga: Anda lahir Kamis Pon Wariga? Umur Capai 90 Tahun, Begini Nasib Hidupnya

Penting untuk mendiskusikan semua obat yang diminum dengan dokter dan memahami efek yang diinginkan dan kemungkinan efek sampingnya.

Jangan pernah berhenti minum obat dan jangan pernah mengubah dosis atau frekuensi tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Golongan obat tekanan darah tinggi diuretik, Beta-blocker, ACE inhibitor, penghambat reseptor angiotensin II, penghambat saluran kalsium, pemblokir alfa, dan agonis Reseptor Alpha-2.

Ada juga gabungan alpha dan beta-blocker, agonis sentral, inhibitor adrenergik perifer dan vasodilator.

Mekanisme kerja satu sama lainnya pun berbeda sesuai dengan kebutuhan pasien. Biasanya dokter atau bidan akan menggunakan satu jenis obat.

Namun jika kondisi sudah parah, maka tak jarang kombinasi dua jenis obat dilakukan. Beberapa jenis obat yang biasa digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, dikutip dari Lifepack antara lain:

1. Captopril

Captopril termasuk kedalam golongan obat hipertensi Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI).

Golongan obat ini memiliki efek kardioprotektif yang dapat menangani risiko penyakit hipertensi dengan komplikasi diabetes dan disfungsi sistolik.

Captopril merupakan jenis obat yang banyak digunakan pada kasus komplikasi hipertensi. Selain itu, obat ini juga umum digunakan pada kasus komplikasi jantung dan stroke.

Halaman
123

Berita Terkini