Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Untuk menanggulangi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) dan cikungunya dilakukan fogging di wilayah Kota Denpasar.
Salah satunya menyasar Kelurahan Padangsambian bersama Dinas Kesehatan Kota Denpasar melalui Puskesmas I Denpasar Barat.
Lurah Padangsambian, I Ketut Alit Artika mengatakan kegiatan fogging ini difokuskan di wilayah Gang Sriwijaya, Gang Kahuripan, Gang Astina, serta SDN 9 Padangsambian, Kelurahan Padangsambian.
Baca juga: CHAT Mesra Polwan Bripda RPH yang Bikin Istri Sah Meradang: Oke Kalau Gitu Nanti Malam Ya
"Kegiatan ini difasilitasi Dinas Kesehatan Kota Denpasar melalui Puskesmas I Denpasar Barat melalui Koordinator Jumantik yang langsung atensi dilapangan berdasarkan hasil laporan masyarakat ditemukan kasus DBD sebelumnya, namun pasien telah sembuh," kata Alit Artika, Kamis 26 Mei 2022.
Harapannya agar giat fogging ini mampu efektif menanggulangi penyebaran penyakit musim penghujan.
Artika menambahkan dalam musim pancaroba ini pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi agar masyarakat berperan aktif melakukan gerakan 3 M, yakni menutup, menguras dan mengubur barang bekas yang berpotensi sebagai sarang nyamuk.
Baca juga: Kali Kedua Bertemu Presiden di Bali, Ketut Sunarti: Tak Ada yang Berubah
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Tri Indarti mengajak masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk di Denpasar.
“Agar kasusnya tidak semakin meningkat, pemberantasan sarang nyamuk atau PSN memang harus membudaya di dalam kehidupan rumah tangga, jangan ada air tergenang,” katanya.
Baca juga: PPDB Tahun Ajaran Baru Dipastikam Aman, DPRD Tabanan Kawal Persiapan dan Pelaksanaan
Selain itu, pihaknya juga melakukan upaya fogging massal dengan menyasar desa/kelurahan.
“Namun, ini harus didukung masyarakat, karena kalau hanya mengandalkan pemerintah, tidak akan efektif. Makanya PSN dengan 3M plus itu penting,” katanya.
Baca juga: Kisah Perajin Tikar Tradisional Bali di Bangli, Tetap Lestari di Tengah Sengitnya Persaingan
Pelaksanaan fogging ini dengan arahan Walikota Denpasar yang berupaya untuk berpartisipasi dalam pencegahan DBD maupun chikungunya.
Sejatinya, fogging tidak bisa mengatasi permasalahan demam berdarah dengan tuntas, tapi masyarakat terlanjur merasa aman jika sudah dilakukan fogging.
Baca juga: Klungkung Segera Miliki Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Senilai Rp3,5 Miliar
Pencegahan DBD ini akan lebih efektif jika fogging diimbangi dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan menggunakan istilah 3M plus yaitu dengan menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi dan tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali serta menimbun sampah-sampah dan lubang-lubang pohon yang berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik-jentik nyamuk.
Selain itu juga dapat dilakukan dengan melakukan tindakan plus seperti memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menyemprot dengan insektisida, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik nyamuk secara berkala serta tindakan lain yang sesuai dengan kondisi setempat.
“Dengan usaha yang kami lakukan ini, kami harap perkembangan nyamuk demam berdarah bisa diminimalisir dan masyarakat bisa hidup sehat serta terhindar dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini,” harapnya. (*)