‘’Adik sempat melawan dan berkata kalau dia masih kecil, masih di bawah umur, tapi pelaku tidak peduli, dan akhirnya terjadilah kasus persetubuhan itu sampai dua kali,” kata F.
W pun tak langsung menceritakan apa yang dialaminya kepada sang kakak lantaran takut F akan mendapat ancaman atau celaka.
Namun perubahan sikap W membuat F curiga hingga akhirnya terus bertanya.
W pun selalu menjawab bahwa tak terjadi apa pun padanya.
Persetubuhan tersebut diketahui F setelah akhirnya ia memeriksa ponsel sang adik.
‘’Biasa saya selalu periksa HP, adik saya juga tidak ada masalah. Saat itu, dia mempertahankan HP-nya."
"Karena curiga saya tetap minta dan periksa. Akhirnya saya temukan chat pelaku dengan adik yang sangat mengagetkan.
Adik saya jadi korban asusila,” katanya.
4. Organ intim berdarah
W selalu berkomunikasi dengan AA dan memberitahu bahwa organ intimnya berdarah selama dua hari setelah peristiwa tersebut.
F menyebut, pelaku meminta korban agar mencuci sprei yang terdapat noda darah.
AA bahkan juga meyakinkan W akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu.
Setelah terbongkar, F dan W sempat pulang ke Nunukan untuk merayakan lebaran.
Namun F tak bercerita apapun soal kejadian tersebut kepada orangtuanya.
F baru bercerita kepada orangtuanya setelah membuat laporan ke Mapolsek Tarakan Utara pada 9 Mei 2022.