Selain Brigadir J, saudaranya Reza Hutabarat yang merupakan anak bungsu Samuel Hutabarat juga bertugas dan bekerja di kepolisian.
"Yang paling bungsu sekarang sudah tugas di Polda Jambi, itulah saking cintanya kami sama polisi, kami sangat mencintai polisi," kata Samuel Hutabarat.
Bagi Samuel Hutabarat, ada dua anaknya yang menjadi polisi merupakan sebuah anugerah terindah.
Sebab, kedua putranya masuk institusi kepolisian murni melalui usaha mereka.
"Anak saya (Reza) dengan almarhum (mendiang Brigadir J) sudah dua jadi polisi.
Semuanya ini berkat dari Tuhan, bukan karena kekuatan kami," ucap dia.
Samuel Hutabarat juga mengungkapkan dua cita-cita Brigadir J yang belum tercapai semasa hidup.
"Itulah yang belum tercapai, masuk perwira.
Dua hal yang belum tercapai, satu, dia belum dapat ijazah.
Kedua, dia rencana tahun depan mau menikah," ujar Samuel Hutabarat sambil menahan air matanya.
Sebagai orangtua, Samuel Hutabarat merasa sangat terharu dengan capaian sang anak selama ini.
Brigadir J berhasil menyelesaikan studinya, sambil bertugas di kepolisian.
Namun, Samuel Hutabarat tidak menyangka, hari ini ia harus mewakili anaknya dalam prosesi wisuda yang selama ini diperjuangkan sang anak.
Brigadir J diketahui lulus sebagai sarjana hukum Universitas Terbuka.
"Inilah kesedihan yang saya rasa secara pribadi, sesudah dia berjuang untuk mendapatkan sarjananya, sayalah yang menggantikan almarhum, sangat sedih," jelas Samuel Hutabarat.
Sebagai informasi, Brigadir J meninggal setelah ditembak di rumah dinas mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo pada awal Juli 2022.
Kini Polri telah menetapkan Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sebagai tersangka pembunuhan berencana atas mendiang Brigadir J.
Mereka berdua bahkan terancam hukuman mati atas perbuatannya ini. (*)