Breaking News

Perahu Rafting Bawa Wisatawan Terbalik di Ubud, Satu WNA Belum Ditemukan, 11 Orang Selamat

Penulis: I Wayan Eri Gunarta
Editor: Marianus Seran
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban perahu rafting terbalik di Sungai Ayung Kedewatan Ubud, Gianyar saat bertemu dengan keluarganya dalam keadaan selamat, Senin 3 Oktober 2022 sore.

 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kecelakaan perahu rafting terjadi di objek wisata Sungai Ayung wilayah Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin 3 Oktober 2022 siang.

Saat berita ini ditulis pukul 18.14 Wita, belum ada laporan korban jiwa dari pihak terkait.

Namun sejumlah wisatawan dalam kondisi selamat sebanyak dua orang. Mereka merupakan suami istri asal Australia dan telah menadapatkan penanganan di posko Ayung Dewata. 


Kapolsek Ubud, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira saat ditemui di pos evakuasi menjelas, kecelakaan ini melibatkan dua perahu rafting.

Masing-masing berisi lima wisatawan macanegara dan satu pemandu.

Baca juga: Hujan Deras di Badung Akibatkan Pohon Tumbang dan Tutupi Jalan di Banjar Kauh Getasan

"Jadi, total ada 12 orang korban, ada yang selamat dan sudah diberikan pertolongan. Tidak mengalami luka serius, hanya luka goresan kemungkinan kana akar atau pohon di sungai. Tapi untuk korban tewas, kita belum bisa pastikan," ujar Kapolsek. 


Dia menjelaskan, kejadian ini bermula saat rombongan ini akan berwisata refting menggunakan jasa Ayung Dewata sekitar pukul 13.30 Wita.

Saat itu mereka start di kawasan Banjar Bhagawan, Desa Melingih Kelod, Kecamatan Payangan dengan finish di Hotel Pita Maha, Desa Kedewatan, Ubud. Dalam perjalanan tersebut sempat turun hujan lebat. 


Diduga karena hujan itu, air tiba-tiba membesar lalu membalikkan perahu mereka. Saat terbalik, mereka terombang-ambing.

Ada yang terdampar di kawasan Bongkasa, Badung. Sebab sungai ini membelah Kabupaten Gianyar dan Badung.

Baca juga: Para Perajin Kain Rang-Rang dan Cepuk di Desa Tanglad Nusa Penida Terkendala Pemasaran

"Saat hampir mendekati finish atau sekitar 10 menit lagi, tiba-tiba perahunya terbalik karena air sungai yang tiba-tiba membesar," ujarnya. 


Berdasarkan data yang dihimpun, para korban ini, lima orang asal Australia, dua orang dari India, dua orang dari German dan satu orang dari Amerika Serikat.

Dan, hingga pukul 18.32 Wita, sebanyak 11 orang telah ditemukan selamat. Sementara satu orang, Robinaugh Cliford Neil (62) asal Amerika belum ditemukan.

"Tadi para korban selamat sebanyak 11 orang. Namu  satu orang asal Amerika belum ditemukan," ujarnya. 


Perbekel Melinggih Kelod, I Wayan Edy Setiawan mengatakan, sebum kejadian tersebut, kondisi air tenang.

"Tadi airnya mendadak besar di tengah. Bukan dri awal, sehingga ini murni musibah," ujarnya. (*)

 

 

 

 

 


 

Berita Terkini