TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Ternyata tidak semua guru non Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badung bisa ikut untuk melakukan pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Pasalnya untuk bisa ikut P3K tidak hanya terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik), melainkan harus terdaftar minimal 3 tahun.
Hal itu pun dikatakan, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Badung I Gusti Made Dwipayana pada Jumat 14 Oktober 2022.
Diakui tidak semua Guru non PNS di Badung bisa ikut untuk P3K tersebut.
"Jadi tidak semua bisa ikut menjadi Guru P3K, meski datanya sudah masuk di Dapodik," kata Dwipayana.
Dijelaskan untuk yang ikut P3K di Badung minumal 3 Tahun datanya sudah masuk di Dapodik. Namun jika belum ada 3 tahun, sudah dipastikan tidak bisa mengikuti.
"Ini merupakan syarat atau ketentuan dari pemerintah pusat. Sehingga kita tidak bisa memastikan guru bisa ikut," jelasnya.
Kendati demikian dilihat dari data jumlah guru yang datanya belum 3 tahun di Dapodik juga tidak begitu banyak. Hanya saja pihaknya mengaku masih mengupayakan karena kebutuhan Guru di Badung banyak.
"Jadi dari 2.347 Guru Non PNS di Badung, hanya 2.035 Guru yang datanya sudah masuk diatas 3 tahun di Dapodik. Sehingga kemungkinan segitunyang bisa mendaftar ," ungkapnya.
Kendati demikian sampai tahun 2023 jumlah Guru yang dibutuhkan Badung yakni 2.691. Namun semua itu pun masih kurang jika dilihat dari data Guru yang diatas 3 tahun masuk di Dapodik.
"Padahal formasi yang di berikan ke kita sudah 2.691. Namun sampai saat ini kita masih menunggu aplikasi atau sistem perekrutan P3K itu," jelasnya.
Disinggung apakah, boleh Guru Non PNS di pemkab lain mendaftar ke Badung untuk mencari P3K, pihaknya mengaku untuk Guru, pasti mengusulkan di setiap daerah. "Mungkin kalau dimana dia di angkat kontrak, atau honorer disana dia mendaftar," imbuhnya.
Seperti diketahui, Guru non PNSdi Badung sangat berpotensi akan menjadi P3K. Pasalnya jumlah formasi yang di buka melebih dari jumlah Guru Non PNS yang ada di Badung.
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Badung I Gusti Made Dwipayana saat dikonfirmasi Kamis 13 Oktober 2022 tidak menampik hal tersebut. Pihaknya mengaku jumlah formasi yang diberikan sudah melebihi dari jumlah guru yang ada di Badung.
"Kalau dilihat dari jumlah formasi sudah lebih dari jumlah guru non PNS di Badung. Namun sampai saat ini, kita masih menunggu proses perekrutan," kata Dwipayana.
Diakui untuk di Badung sudah mendapatkan formasi 2.691 guru. Kendati demikian melihat dari jumlah guru yang ada, formasi tersebut sudah melebihi kebutuhan guru di Badung.
"Formasi ini kita hitung sampai akhir tahun atau sampai awal 2023. Karena ada yang pensiun juga akhir tahun ini," ucapnya.(*)