Hanya bisa dikalahkan oleh musuh yang memiliki Triwikrama, yakni tiada lain adalah Dewa Wisnu.
Sejak saat itu, Watugunung menjadi seseorang yang penuh angkara murka.
Ia jumawa dengan kesaktiannya.
Watugunung akhirnya menaklukkan raja-raja, mulai dari kerajaan Sang Prabu Ukir, Prabu Kulantir, Tolu, Gumbreg, Wariga, dan seterusnya sampai Sang Prabu Dukut.
Ia pun menaklukkan kerajaannya sendiri yakni Kundadwipa, lalu tanpa sadar menikahi permaisuri kerajaan tersebut.
Yang tiada lain adalah ibunya sendiri yakni Dewi Sinta dan Dewi Landep.
Sang ibu pun tidak sadar bahwa raja tersebut, adalah anaknya sendiri.
Yang dahulu kabur darinya.
Suatu hari saat bercengkrama, Dewi Sinta melihat bekas luka di bagian kepala Watugunung.
Ia terkejut bukan main, karena bekas itu mirip dengan luka saat ia memukul Watugunung tatkala masih kecil.
Ia yakin bahwa suaminya itu adalah anaknya sendiri.
Dalam hati yang berkecamuk dan gundah gulana, Dewi Sinta berusaha keras memisahkan diri dengan Watugunung.
Agar tidak terjadi hal buruk yang terlarang, diantara ibu dan anak.
Sejatinya tanpa sadar, Watugunung yang merasa nyaman dengan wanita itu.
Karena tiada lain adalah ibunya sendiri.