TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Estimasi kerugian materi akibat bencana tanah longsor dan banjir bandang di Kabupaten Karangasem hampir mencapai 20 milliar.
Kerugian tersebut meliputi kerusakan perumahan warga, bangunan pemerintah, jalan, tempat ibadah, ternak, lahan pertanian, dan fasilitas umum.
Rinciannya yakni Rp2.5 milliar akibat kerusakan rumah warga, dan kelengkapan rumah, serta fasilitas umum, meliputi pura prorangan, umum, dan sekolah.
Data sementara BPBD Karangasem dari 17 - 21 Oktober 2022, jumlah rumah dan isinya yang mengalami kerusakan sekitar 70 unit.
Baca juga: BRI Serahkan Ratusan Paket Sembako ke Korban Bencana Banjir dan Longsor di Karangasem
"Kemungkinan jumlah ini bisa bertambah. Mengingat petugas sampai sekarang masih gelar asessement ke lokasi bencana. Rumah yang mengalami kerusakan kebanyakan di Kecamatan Bebandem, Abang, Selat, Sidemen," kata Kepala BPBD Karangasem, IB Ktut Arimbawa, Jumat 21 Oktober 2022.
Sedangkan untuk kerugian lahan pertanian serta ternak warga sekitar 700 juta.
Kerusakan lahan pertanian mencapai belasan hektare meliputi tanaman padi, salak, pisang, jagung, dan bunga gumitir.
Sedangkan ternak meliputi ayam, sapi, dan babi. Sampai 21 Oktober ada 47 kasus yang diinfokan.
Baca juga: Ribuan Bibit Ayam Mati Terendam Banjir di Karangasem
Sedangkan kerugian akibat kerusakan jalan mencapai 17 milliar lebih.
Mengingat beberapa badan jalan tergerus longsor. Terbaru yakni jembatan penghubung Banyucampah ke Kebung, Desa Telagatawang, Kec. Sidemen, Karangasem jebol.
Akibatnya arus lalu lintas tak bisa dilalui sementara.
Selain jalan ini, ada juga beberapa jalan yang rusak karena bencana. Satu di antaranya jalan yang meenghubungkan Perangsari - Karanganyar, Kecamatan Bebandem.
Penanganan sudah digelar warga bersama kepolisian. Untuk material yang besar belum dipindahkaan karena perlukan alat berat.
Kedua yakni ruas Jalan Batu Ampin - Kombang, Kec. Bebandem.
Baca juga: Pekak Suti Meninggal Dunia Tertimbun Material Longsor di Desa Duda Utara Karangasem
Penangganan sudah dilakukan dengan manual, dan sisanya 5 titik perlu mengunakan alat berat.
Ketiga Jalan Kombang-Nampo, Kec. Bebandm belum ditangani. Material tidak bisa dipinggirkan, dan harus pakai alat berat.
Selain itu ruas Jalan Karanganyar - Yeh Kori, Kecamatan Bebandem tertutup oleh endapan banjir.
Ruas jalan Pengadangan - Pasar Agung, Kecamatan Bebandem baadan jalan alami longsor. Ruas jalan Tihingan Kangin ke Jungutaan, badan jalan juga alami longsor. Perlu alat berat untuuk evakuasi.
Ruas Jalan Pengadangan - Untalan, Kecamatan Bebandem badan jalan alami longsor. Ruas Jalan Junggul - Pura Panggul Besi, Kec. Rendang mengalami tanah longsor. Ruas Jln. Lingkar Sanggem - Dauh Pangkung, Sidemen tanah longsor. Ruas jalan Bunutan menuju Cekik juga alami taanah longsor.
Terakhir yakni Ruas Jalan Pr. Kayu Sakti menuju Pr. Maksan Kaja, Kecamatan Sidemen mengalami tanah longsor.
"Data kerusakan ini bersifat sementara. Kemungkinan bisa bertambah. Untuk kerugian pasca bencana yang lasti nantinya akan dihitung ulang," tambah Arimbawa, sapaannya.
Untuk perkiraan kerugian akan dilaporkan ke pimpinan dan rencana akan diusulkan bantuan.
Pihaknya belum bisa memastikan apakah bantuan diambilkan dari APBD Kabupaten Karangasem atau akan diusulkan bantuan pasca bencana Provinsi Bali. Kerusakanya banyak, dan cukup parah.
BPBD Karangasem telah mengeluarkan imbauan ke masyarakat agar tingkatkan waspada terhadap bencana. Baik angin kencang, kebakaran, gelombang pasang, longsor, serta banjir.
Warga harus menyiapkan sarana prasarana untuk menghadapi bencana yang datang secara tiba - tiba. (*)
Berita lainnya di Berita Karangasem