TRIBUN-BALI.COM, BANDUNG – Salah satu petinggi di Persib Bandung, Haji Umuh Muchtar akhirnya angkat bicara soal Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.
Pria yang menjabat sebagai Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) itu membeberkan komentarnya terkait Komite Eksekutif (Exco) PSSI harus diganti apabila seusai KLB PSSI nanti, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule tak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.
Sebagaimana diketahui, PSSI beberapa waktu lalu mengumumkan akan menggelar KLB PSSI merespon surat permintaan yang dilayangkan oleh Persis Solo dan Persebaya Surabaya setelah terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Baca juga: Protes Terus Mengalir, Pieter Tanuri Didesak Mundur dari EXCO PSSI? Bali United Pilih Ikuti Alur
"Dengan adanya keputusan KLB, tentunya harus ada perubahan. Tapi mohon maaf, dengan tidak adanya Pak Iwan [Mochamad Iriawan] di PSSI, semua Exco juga harus berhenti. Bubarkan dulu dan jangan mencalonkan lagi," kata Umuh Muchtar ketika ditemui di kantornya di Kota Bandung, Sabtu 29 Oktober 2022.
Iwan Bule pada akhir pekan lalu resmi mengumumkan bahwa pihaknya akan segera menggelar KLB PSSI yang di latar belakangi oleh dua alasan.
"Pertama, pertimbangan saya untuk KLB adalah saya tidak ingin mengorbankan marwah sepakbola dan ekosistemnya," ujar Mochamad Iriawan, yang juga akrab disapa Iwan Bule melalui rekaman suara yang diterima Tribun Jabar, Minggu (30/10).
Di kompetisi itu, kata Iwan Bule, ada sumber kehidupan yang sangat banyak.
"Bahkan mungkin ada 120 ribu orang yang menggantungkan hidup, di antaranya pemain, pelatih, official, kit man, UMKM dan sebagainya," sebutnya.
Alasan kedua, kata Iwan, ada pengajuan dari dua delegasi atau voter ke PSSI untuk segera dilakukan KLB, yakni Persis Solo dan Persebaya Surabaya.
"Menurut ketentuan KLB itu belum memenuhi syarat karena harus 2/3, tapi saya mengambil langkah untuk (KLB) agar kondusif suasana di tubuh sepakbola Indonesia," katanya.
Baca juga: Rawan Dieliminasi Luis Milla, Ini Sosok 6 Pemain yang Terancam Dicoret dari Skuat Persib Bandung
Merujuk pada statuta PSSI Pasal 34 ayat 2 tentang KLB, Exco PSSI harus menggelar KLB PSSI jika diminta secara tertulis oleh minimal 50 persen anggota PSSI atau 2/3 dari delegasi yang mewakili anggota PSSI.
Jumlah anggota PSSI per Kongres PSSI 2022 adalah 87 voter yang terdiri dari 34 Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, 18 klub Liga 1, 16 tim Liga 2, 16 kesebelasan Liga 3, Federasi Futsal Indonesia, Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia, dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Indonesia.
Artinya, KLB PSSI baru bisa dilakukan jika Exco PSSI menerima permintaan minimal dari 44 anggota PSSI.
"Saya tidak ingin ada pro dan kontra terlalu tajam, sehingga menjadi benturan secara psikologis maupun fisik."
"Saya tidak mau, oleh karena itu saya lakukan KLB agar betul-betul tidak terjadi apa-apa di lapangan atau di seluruh pemilik suara atau voter," ucapnya.
Ia berharap, dengan dilakukannya KLB, pemerintah selaku pemangku kepentingan dapat segera memberikan izin untuk Liga 1,2, dan 3 kembali bergulir.
"Ini berkaitan salah satu butir rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang mengatakan bahwa pemerintah tidak akan memberikan izin untuk kompetisi apabila tidak dilakukan KLB, itu jadi pertimbangan," ujarnya.
"Dua poin di atas, menjadi alasan agar ekosistem sepakbola tetap bergulir, agar tidak terjadi benturan baik yang pro dan kontra agar tidak merugikan."
Harus Serius
Baca juga: RESMI! Iwan Bule Umumkan Hasil Rapat Exco PSSI Sepakati Gelar Kongres Luar Biasa PSSI, Ini Alasannya
PSGC Ciamis, salah satu klub voter mengaku akan segera berembuk untuk menentukan sikap terkait akan dilaksanakannya KLB ini.
Perwakilan manajemen PSGC Ciamis, Erwan Dermawan, mengatakan keputusan percepatan KLB tentu diambil dengan pertimbangan yang matang.
Sejauh ini, ungkap Erwan, belum mengetahui apakah pada KLB nanti juga akan dilakukan pergantian Ketum PSSI atau tidak.
"Kami kan belum tahu karena belum ada pemberitahuan secara resmi,” ujar Erwan.
Namun, kalaupun agenda itu ada, Erwan berharap siapapun yang terpilih nanti dapat membawa sepak bola di Tanah Air lebih maju lagi dan liga kembali bergulir.
Hal senada juga diungkapkan Presiden Klub PSKC Cimahi, Eddy Moelyo. KLB, ujar Eddy, sejatinya adalah hal yang biasa saja di setiap organisasi.
"Tetapi kalau terjadi KLB seperti ini, yang harus dipikirkan voter-voter adalah memilih orang-orang yang tidak berkepentingan untuk dirinya sendiri," kata Eddy, kemarin.
Eddy mengatakan, semua voter harus memilih orang yang serius untuk mengubah dan membuat regulasi sepak bola Indonesia.
"Sehingga kompetisi liga 1, liga 2, liga 3 ini, berjalan fair play," ujarnya. (adi ramadhan pratama/nazmi abdurahman/andri m dani)
>>> Baca berita terkait lainnya <<<
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Semua Exco PSSI Harus Diganti Jika Iwan Bule Tak Terpilih Lagi Jadi Ketum PSSI, Kata Wak Haji Umuh