TRIBUNBALI.COM, SEMARAPURA - Beberapa warga tampak masih bingung ketika mengambil obat di loket Farmasi RSUD Klungkung, Kamis 3 November 2022.
Mereka belum terbiasa dengan penerapan resep berbasis elektronik (e-resep), yang baru diterapkan di RSUD Klungkung sejak Selasa 1 November 2022).
Dengan sistem baru ini, meminimalisir penggunaan kertas di RSUD Klungkung dan memungkinkan pasien atau keluarganya untuk melihat status antrean obat.
Namun karena tergolong sistem yang baru diterapkan, tidak sedikit masyarakat yang masih bingung.
Ada yang bingung saat melakukan barcode, ada juga yang bingung karena sama sekali tidak diberikan kertas untuk bukti pengambilan resep.
Mereka ramai-ramai bertanya ke petugas yang disediakan khusus oleh manajemen rumah sakit untuk menjelaskan sistem baru ini.
"Masih agak bingung sih, karena sama sekali tidak dikasi nomor antrean. Mungkin karena sistem baru, jadi masih perlu adaptasi juga," ungkap seorang keluarga pasien, Sucining, Kamis 3 November 2022.
Hal serupa diungkapkan warga lainnya, Made Sumetri (38).
Ia berharap warga yang antre untuk menunggu obat, harus tetap diberikan kartu antrean cetak.
Baca juga: Airasia Super Apps Indonesia Dilaunching, Bali Dipilih Pertama Untuk Peluncuran Airasia Ride
Sehingga warga mudah mengingat nomor antreannya.
"Menurut saya walau sudah sistem elektronik, setidaknya nomor antrean pengambilan obat tetap dikasi yang cetak. Jadi gampang mengingat sembari melihat status di display. Rumah sakit swasta di Denpasar juga banyak sistemnya sudah seperti ini," ungkapnya.
Kabid Penunjang Pelayanan Medis RSUD Klungkung I Wayan Suardana menjelaskan, sistem e-resep mulai diterapkan, Selasa 1 November 2022 lalu.
Dengan sistem ini, memungkinkan para pasien untuk mengetahui langsung sistem antrean obat yang telah diresepkan dokter.
"Jadi dokter tidak perlu lagi menuliskan resep di kertas. Pasien atau keluarga pasien juga tidak dapat kertas resep lagi. Mereka bisa memantau status obat yang akan ditebus lewat smartphoke atau lewat display yang kami sediakan. Sehingga lebih efesien waktu," ungkap Wayan Suardana, Selasa 1 November 2022.
Ada dua cara yang dapat dilakukan warga saat menebus obat dengan e-resep ini.