TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - SEJUMLAH tim advance (pendahulu) dari Protokol maupun Pengamanan Kepresidenan negara anggota negara G20 mulai berdatangan, tujuh hari menjelang H-7 menuju penyelenggaraan KTT G20 di Bali.
Seperti informasi yang beredar, Senin (7/11) bahwa Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kedatangan pesawat angkut militer dari Amerika Serikat.
Terkait kedatangan pesawat angkut militer tersebut, General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan membenarkan bahwa untuk persiapan KTT G20 tim advance dari sejumlah negara sudah berdatangan.
Baca juga: Jelang Perhelatan KTT G20 di Bali, Jenderal TNI Andika Perkasa: Ada Serangan Siber
“Persiapan G20, saat ini untuk negara-negara terkait telah mendatangkan dukungan logistik bagi delegasi tersebut. Karena alasan keamanan untuk negara tersebut, maka informasi (detail kedatangan dan logistiknya apa saja) bersifat terbatas,” ujar Handy, Senin (7/11).
Informasi yang didapatkan olehnya sebelumnya juga telah datang tim advance dari Australia.
Mereka telah datang untuk mengecek, seperti apa nanti kondisi di Bandara Ngurah Rai dan bagaimana akses kendaraan.
Selain dari Australia, juga sudah ada dari China, dan dari Amerika telah datang untuk mengecek kondisi di lapangan.
Baca juga: Kekuatan Pengamanan KTT G20 oleh Polri, Siapkan 3.669 Personel Cadangan dari Korps Brimob
“Bahkan sudah dicek, seperti apa untuk manuver kendaraan, dan hal ini telah dikoordinasikan,” imbuh Handy.
Berdasarkan informasi, pesawat angkut militer Amerika Serikat landing di Bali dua hari lalu. Hal tersebut didapatkan dari akun resmi instagram @lanudigustingurahrai yang diunggah dua hari lalu.
Pada unggahan tersebut ditulis: “Lanud I Gusti Ngurah Rai Beri Dukungan Penerbangan Kesiapan KTT G20. Lanud I Gusti Ngurah Rai telah memberikan dukungan operasi penerbangan dan pengamanan kedatangan 2 pesawat C-17 United States of America, di Apron Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Baca juga: Pengamanan KTT G20, Polri Siapkan 3.669 Personel Cadangan dari Korps Brimob
Pesawat berangkat dari Guam menuju Bali dengan membawa dukungan logistic VIP G20. Lanud I Gusti Ngurah arai mengerahkan jajaran Dinas Operasi, Satpomau dan Staf Intelejen.”
Dan dari informasi yang didapatkan, saat ini kedua pesawat angkut militer Amerika Serikat tersebut parkir di Apron Selatan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Sementara itu, pemerintah mempersiapkan protokoler kegiatan termasuk penyambutan kepala negara maupun kepala pemerintahan dengan Tari Pendet.
Sejumlah kepala delegasi direncanakan mulai tiba di Bandara Ngurah Rai, 13 November 2022.
"Kita harus bisa mengatur. Kapan kedatangan pesawat 40 tamu yang hadir, parkir pesawat yang hadir. Parkir tidak kami gunakan di Bali saja, tapi seluruh Indonesia," ujar Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama saat konferensi pers #G20Updates, secara daring, Senin.
Sesampainya di bandara, para delegasi akan disambut tari pendet, tarian tradisional Bali, sebelum diantar ke hotel masing-masing.
“Ada (kepala delegasi) yang pada 13 November, ada yang 14 November. Kendaraan listrik akan mengantar ke hotel masing-masing untuk bersiap memulai perhelatan ini," kata Setya.
Pemilihan kendaraan listrik untuk iring-iringan kepala delegasi, terang Setya, merupakan wujud komitmen Indonesia untuk beralih ke penggunaan energi baru terbarukan.
Secara total, Indonesia menyediakan 836 mobil listrik untuk VVIP dan delegasi yang merupakan hasil kerja sama dengan sejumlah perusahaan otomotif.
Meski menyediakan mobil listrik untuk kepala delegasi, Setya mengatakan pemerintah Indonesia tidak melarang jika ada negara yang membawa kendaraan operasional antipeluru sendiri yang sesuai dengan standar pengamanan masing-masing.
Hal itu sesuai dengan asas resiprokal hubungan antarnegara.
“Indonesia juga pernah menerima perlakuan sama dalam pertemuan lain,” terang Setya.
Indonesia menyediakan kendaraan lapis baja untuk tujuh kepala negara/pemerintahan yang hadir pada pertemuan G20. Sejauh ini sudah lima negara yang menyatakan, mereka akan membawa kendaraan lapis baja sendiri ke Bali.
“Kita kan tidak bisa memenuhi semuanya (kendaraan lapis baja) karena kita juga mencadangkan untuk presiden dan wakil presiden. Jadi first come, first serve,” imbuh Setya.
Setya menuturkan, di hari pertama KTT, yaitu 15 November 2022, kegiatan digelar di venue utama perhelatan G20 di The Apurva Kempinski Bali, dengan total 15 working session yang berlangsung sejak pagi hingga siang. Temanya antara lain food and energy security dan global health architecture.
Malam harinya dilaksanakan welcoming dinner di Garuda Wisnu Kencana. Untuk prokoler di hari kedua, kata Setya, dimulai dengan side event penanaman bakau di Tahura Mangrove, mulai pagi.
Seusai acara itu, siang sampai sore ada working session ketiga setelah makan siang dengan tema digital trasnformation. Sore hari, acara diakhiri dengan serah terima G20 dari Indonesia ke India.
"Jadi itu yang sudah direncanakan. Mulai kedatangan sampai kepulangan. Mudah-mudahan berlangsung aman dan lancer. Substansi yang dihasilkan menjadi keinginan masyarakat dunia," kata Setya. (*)
Berita lainnya di Event KTT G20