TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Hari Selasa (8/11/2022) sore, Krama Desa Adat Bualu, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung mulai melakukan pemasangan penjor disejumlah titik jalan raya yang masuk kedalam wilayahnya.
Bendesa Adat Bualu, I Wayan Mudita mengatakan disini disiapkan sebanyak 492 penjor terdiri dari 480 penjor biasa dan 12 penjor agung.
"Sudah disiapkan pemasangannya di perempatan traffic light hardis, perempatan catuspata dan di perempatan kepah dekat PDAM wilayah kepah yang menuju ke Puja Mandala," ujar Wayan Mudita disela krama adatnya persiapan memasang penjor di simpang nusa dua (catuspata).
Proses pembuatan penjor pada awalnya begitu mendapatkan arahan dari MDA diserahkan ke masing-masing banjar yang ada di desa adat Bualu.
Namun dari delapan banjar adat yang ada diserahkan kembali pembuatannya ke Desa Adat lalu diputuskan pembuatan penjor dilakukan oleh vendor-vendor krama desa adat Bualu.
"Banyak krama desa adat Bualu memiliki vendor-vendor dekorasi sehingga kami membuat satu tim desa adat Bualu untuk memanage kegiatan ini. Dan kami panggil semua vendor-vendor krama desa adat Bualu khususnya vendor dekorasi dibagi kedalam delapan banjar dan masing-masing itu mendapatkan pembuatan 60 penjor ditambah penjor agung," ungkap Wayan Mudita.
Untuk biaya produksi satu penjor disini pun menyediakan dengan RAB dari Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali yakni penjor biasa sebesar Rp 2,5 juta dan penjor agung Rp 5 juta.
Namun pelaksanaannya di lapangan pembuatan penjor lebih dari angka maksimal yang ditetapkan MDA tetapi hal ini tidak menjadi masalah.
"Setelah kami berkoordinasi dengan para vendor dari kalkulasi seperti itu masih ada kekurangan tetapi kami ingin bekerja maksimal menyesuaikan sehingga boleh dilihat nanti penjor-penjor yang dibuat oleh vendor-vendor desa adat Bualu luar biasa," tuturnya
Pemasangan penjor di desa adat Bualu mulai dilakukan hari ini mengingat tanggal 10 November mendatang sudah selesai terpasang semua.
Sehingga pada tanggal 11 November seluruh jalan utama yang masuk wilayah desa adat Bualu telah dihiasi penjor untuk menyambut para delegasi KTT G20.
"Rencana kita mau pasang kemarin tapi karena belum banyak lubang yang terpenuhi jadi baru kita lakukan hari ini. Maksimal di tanggal 10 itu sudah clear terpasang semua," imbuhnya.
Pemasangan penjor di desa adat Bualu ditargetkan selesai tanggal 10 November karena wilayah ini masuk kedalam salah satu venue utama dari KTT G20.
Dan Wayan Mudita menyampaikan bahwa krama desa adat Bualu turut mendukung penuh suksesnya penyelenggaraan KTT G20 15-16 November mendatang.
Penjor merupakan bentuk ucapan terima kasih yang disampaikan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena telah mengutus Sang Hyang Tri Murti untuk menolong umat manusia dari kelaparan dan bencana.