Berita Karangasem

Pohon Tumbang Timpa Atap Dapur Made Tisna di Karangasem, Begini Kondisinya

Penulis: Saiful Rohim
Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kembali terjadi pohon tumbang yang kemudian menimpa atap dapur I Made Tisna, pada Kamis (10/11/2022). Peristiwa ini terjadi di Banjar Abian Tiing, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Tidak ada korban jiwa dan korban luka. Pemilik hanya mengalami kerugian material akibat kerusakan atap dapur. 

TRIBUN-BALI.COM - Kembali terjadi pohon tumbang yang kemudian menimpa atap dapur I Made Tisna, pada Kamis (10/11/2022).

Peristiwa ini terjadi di Banjar Abian Tiing, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem.

Tidak ada korban jiwa dan korban luka.

Pemilik hanya mengalami kerugian material akibat kerusakan atap dapur. 

Baca juga: Bencana Alam Kembali Terjang Tabanan: Longsor di Selemadeg Barat dan Pohon Tumbang Di Dajan Peken

Baca juga: Dampak Tanah Longsor dan Pohon Tumbang di Payangan, 10 SD Diliburkan 

Kembali terjadi pohon tumbang yang kemudian menimpa atap dapur I Made Tisna, pada Kamis (10/11/2022). Peristiwa ini terjadi di Banjar Abian Tiing, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Tidak ada korban jiwa dan korban luka. Pemilik hanya mengalami kerugian material akibat kerusakan atap dapur.  (Ful)

 

Kabid Kedaruratan & Logistik, BPBD Karangasem, Putu Eka Tirtana, mengatakan pohon tumbang ini terjadi saat kondisi dapur sepi.

Tak ada orang di dapur.

Genteng pecah.

Penyebabnya diperkirakan karena angin kencang, serta kondisi tanah labil.

Ditambah kondisi pohon sudah berusia tua. 

"Nihil korban jiwa dan luka.

Sedikit kerusakannya.

Mungkin kerugian sekitar Rp 5 juta.

Petugas mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa atap dapur.

Sebelumnya pohon sudah ditangani mandiri oleh pemilik," kata Eka Tirtana, Kamis (10/11/2022).

Kabid Kedaruratan & Logistik, BPBD Karangasem, Putu Eka Tirtana, mengatakan pohon tumbang ini terjadi saat kondisi dapur sepi. Tak ada orang di dapur. Genteng pecah. Penyebabnya diperkirakan karena angin kencang, serta kondisi tanah labil. Ditambah kondisi pohon sudah berusia tua.  (Ful)

Pihaknya meminta masyarakat agar selalu waspada, terhadap pohon tumbang.

Jauhi pohon besar yang sudah tua.

Mengingat cuaca di Karangasem sejak beberapa hari terakhir lumayan ekstrem.

Terutama kecepatan angin disertai hujan.

Warga diharapkan mengenali lingkungan sekitar.

"Kita imbau warga untuk tetap berhati - hati dan waspada di saat cuaca ekstrem.

Dilarang mendekati daerah tebing, yang potensi terjadi longsor serta dekat pepohonan.

Tujuannya mengantisipasi hal yang tak diinginkan.

Seperti tertimpa tebing dan pohon tumbang," sebut Eka, sapaan akrabnya mengimbau.

Kembali terjadi pohon tumbang yang kemudian menimpa atap dapur I Made Tisna, pada Kamis (10/11/2022). Peristiwa ini terjadi di Banjar Abian Tiing, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Tidak ada korban jiwa dan korban luka. Pemilik hanya mengalami kerugian material akibat kerusakan atap dapur.  (Ful)

Untuk diketahui, Kasus bencana alam di Karangasem naik dibanding tahun sebelumnya.

Dari Januari 2022 - November 2022, kasus bencana alam di Karangasem mencapai 434 kasus.

Tersebar di semua kecamatan.

Terbanyak adalah di Kecamatan Bebandem, Abang, dan Selat. 

Dari 434 kasus bencana alam di Karangasem, didominasi pohon tumbang mencapai 150 kasus, tanah longsor sekitar 131 kasus, kebakaran rumah 40 kasus, kebakaran lahan 26 kasus.

Sedang sisanya adalah banjir, gempa, kekeringan, abrasi, kecelakaan, gelombang tinggi, dan angin kencang. 

Untuk bencana alam disebabkan beberapa faktor.

Diantaranya cuaca ekstrem beberapa bulan terakhir.

Angin keencang disertai hujan deras, dengan instensitas lama berimbas juga pada pohon tumbang, longsor, kebanjiran, air laut pasang, abrasi, gelombang tinggi, serta tersambar petir.

Ada juga karena kelalaian manusia, sehingga rumah dan lahan jadi terbakar.

Kecelakaan lalu lintas, nelayan kehilangan kendali, dan pencarian orang hilang.

"Bencana alam di Karangasem hingga merenggut nyawa, dan merusak bangunan warga dan peemerintah," tambah I Putu Eka Tirtana.

Ditambahkan, kerugian akibat bencana yang melanda Karangasem sejak Januari sampai November 2022, diperkirakan mencapai Rp 5 milliar.

Meliputi kerusakan rumah penduduk, pertanian, serta pura.

Kerugian ini diluar kerusakan infrastruktur.

Seperti jalan jebol, sekolah, serta fasilitas umum. (*)

Berita Terkini