TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Program Klungkung Menari rencananya akan kembali digelar pada tahun 2023 ini.
Namun jika sebelumnya Klungkung Menari digelar setiap akhir bulan, pada tahun ini program yang diperuntukan untuk seniman dan masyarakat itu hanya digelar sebanyak 6 kali selama setahun.
Kepala Dinas Kebudayaan Klungkung, Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana mengungkapkan, program Klungkung Menari terakhir terlaksana pada tahun 2019 lalu.
Dalam program ini, setiap bulannya akan dipertunjukan seni dan budaya di depan Monumen Ida Dewa Agung Jambe, Bali.
Baca juga: Acara Melaspas Matahari Tahun 2022 Digelar di Catur Muka Denpasar, Libatkan 400-an Seniman
Selain memberikan kesempatan para seniman untuk berkarya dan tampil, program Klungkung Menari juga memberikan hiburan seni dan budaya kepada masyarakat.
Hal ini dibuktikan dengan antusiasme masyarakat yang tinggi, di setiap gelaran Klungkung Menari.
Namun akibat pandemi Covid-19, program Klungkung Menari terhenti sejak tahun 2020.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di masa pandemi, membuat program ini harus tertunda.
"Di tahun 2020, anggarannya ada namun tidak dapat digelar karena pandemi Covid-19,” ujar Ida Bagus Jumpung, Selasa 10 Januari 2023.
Menurut Ida Bagus Jumpung, tidak sedikit seniman yang mempertanyakan kelanjutan program ini.
Sehingga Klungkung Menari kembali digelar mulai tahun 2023.
Namun pada tahun ini, Klungkung menari akan digelar 6 kali selama setahun.
Hal ini karena keterbatasan anggaran pasca pandemi Covid-19.
“Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Klungkung Menari digelar setiap akhir bulan. Untuk saat ini, masih kami rencanakan bulan apa saja akan dilaksanakan Klungkung Menari. Kami masih koordinasi,” jelas Ida Bagus Jumpung. (*)
Kumpulan Artikel Klungkung