TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2573 tahun 2023, Griya Kongco Dwipayana Tanah Kilap Denpasar melakukan pembersihan pratima atau arca dewa.
Pembersihan ini dilaksanakan pada Senin, 16 Januari 2023 siang dan diikuti oleh pengayah serta pengurus Kongco.
Pembersihan dimulai dengan menurunkan pretima atau patung dewa dari gedong-gedong dan membersihkan lingkungan.
Juga dilakukan pengecatan beberapa palinggih.
Menurut penanggung jawab yang juga pemangku di Konco ini, Ida Bagus Adnyana atau Atu Mangku mengatakan, sebelum melakukan pembersihan, terlebih dahulu dilakukan sembahyang mengantar Dewa ke langit pada Minggu, 15 Januari 2023 kemarin.
"Tujuannya supaya para Dewa kembali ke langit sebelum dibersihkan," kata Atu Mangku.
Patung dewa ini dibersihkan dengan air suci atau tirtha menggunakan air cendana.
"Kami juga melakukan pemasangan umbul-umbul, lampion serta pembersihan gedong-gedong tempat beliau berstana, pembersihan lingkungan," imbuhnya.
Di konco ini ada hampir ratusan patung dewa dan disebut terlengkap di Bali.
Baca juga: Patung Dewa-Dewi di TITD Ling Gwan Kiong Dibersihkan Jelang Tahun Baru Imlek
Dewa tersebut seperti rumag Ong Tai Jin, Dewa Kwankong, Dewa Laut, Ratu Syahbandar, Sam Po Kong, Dewa Naca, dan Patung 7 Dewi.
Untuk pembersihan patung dewa ini khususnya Patung 7 Dewi harus dilakukan oleh orang yang sudah diwinten atau dibersihkan dengan upacara.
"Harus bersihkan diri dulu atau diwinten baru bisa mengambil patung dewa ini," katanya.
Usai pembersihan ini dilaksanakan prosesi sembahyang menjemput dewa.
"Tujuan bersih-bersih ini agar kita mengawali rahun baru dengan sesuatu yang bersih. Rata-rata pembersihan dewa dilakukan menjelang Imlek dan tidak boleh sembarang naik turunkan dewa makanya ada sembahyang mengantar dewa ke langit dan menjemput dewa," imbuhnya.
Nanti pada tanggal 21 Januari pukul 00.00 digelar sembahyang menutup dan membuka.
Selanjutnya pada 22 Januari umat melakukan persembahyangan dari pagi hingga malam dan dilanjutkan dengan pertunjukan barong sai.
Dengan dicabutnya PPKM, Atu Mangku mengatakan mereka yang datang ke Kongco ini akan meningkat.
Pihaknya memprediksi bisa sampai ribuan orang.
Di Konco ini pula etnis Tionghoa dan Bali bersatu sembahyang dalam satu tempat.
Selain itu di konco seluas 9 are ini juga ada bangunan Padmasana yang merupakan tempat pemujaan umat Hindu.
Yang menarik di kawasan Kongco juga ada pelinggih khusus untuk Betari Ratu Kanjeng atau Kanjeng Ratu Kidul.
"Ada pelinggih ini karena psosisinya ada di pantai selatan bisa, dan beliau dibuatkan tempat berstana," katanya. (*)