TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll meminta maaf secara resmi usai menyebut pelatih timnas Indonesia seperti badut.
Polemik Training Center (TC) timnas Indonesia memang sempat membuat Thomas Doll dan Shin Tae-yong saling membalas kritikan.
Thomas Doll mengkritik soal TC berkepanjangan yang dilakukan Timnas Indonesia yang dirasa tidak efektif dan menyebut Shin Tae-yong seperti badut.
Hal ini akibat Thomas Doll tidak senang dengan TC tersebut selain karena akan memakan waktu yang panjang, jumlah pemain yang dipanggil dari Persija Jakarta juga terhitung banyak.
Baca juga: 3 Pemain Belanda Dalam Proses Naturalisasi Dipastikan Tak Ikut Piala Asia Namun Piala Dunia U-20
Tercatat, Persija Jakarta harus menymbang 9 pemain yang akan digunakan dalam laga internasional Piala Asia U20 2023 mendatang.
Jumlah yang banyak ini diprediksi akan membuat Persija lumpuh, selain itu, 6 pemain dari 9 pemain ini adalah pemain andalan Thomas Doll sebagai line up utama skuad Macan Kemayoran.
Thomas Doll sempat mengkritik ketidakhadiran Shin Tae-yong saat Persija menggelar pertemuan virtual dengan tim pelatih Timnas pada Selasa 7 Februar 2022 lalu.
Dalam forum tersebut, Persija diwakili Thomas dan Wakil Presiden Ganesha Putera sedangkan dari Timnas hadir asisten pelatih Nova Arianto.
Karena Shin Tae-yong tak hadir, Thomas merasa Persija tidak dihargai.
Baca juga: Piala Asia 2023: Persib Persija Tahan Pemain Ikut TC, Ultimatum Menpora: Ini Kepentingan Nasional
Padahal, menurutnya pertemuan itu bisa membuahkan solusi dari permasalahan pemanggilan pemain Persija ke Training Camp (TC) Timnas U-20 proyeksi Piala AFC U-20 dan Piala Dunia U-20 2023.
Thomas meminta maaf bahwa pernyataan tersebut dipersepsi dalam konteks personal.
Perlu diluruskan bahwa ucapannya itu adalah dalam konteks bahwa Coach Shin Tae-yong tidak menganggap serius pertemuan yang difasilitasi PSSI dengan tidak menghadirinya.
Padahal dia bisa memiliki waktu untuk ambil bagian di beberapa iklan produk.
Pelatih asal Jerman itu merasa kritikannya dapat menimbulkan multi persepsi. Ia sadar bahwa itu dipersepsi dalam konteks personal dan itu tidak baik.
Baca juga: Jelang Piala Asia U20 2023, Timnas Indonesia U20 Berlaga di Turnamen Mini, Ini Kata Indra Sjafri
“Saya mau meminta maaf atas perkataan saya sebelumnya di mana saya menyebut dia seperti badut,” ucap Thomas.