TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Orok bayi laki-laki ditemukan di sebuah lemari kamar kos di Jalan Tukad Musi, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur, Bali.
Penemuan tersebut sempat gemparkan warga sekitar.
Sebab, orok bayi ditemukan di dalam lemari dengan dibungkus kresek dan darah yang masih berceceran.
Menurut keterangan Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, Sabtu 18 Februari 2023, penemuan tersebut terjadi di sebuah kamar kos nomor 3 pukul 13.00 Wita.
Baca juga: Warga Pauman, Karangasem Bali Digegerkan Dengan Temuan Orok di Pinggir Jalan
“Penghuni kamar kos nomor 3, perempuan berinisial MP asal Kupang, Provinsi NTT. Saat ini dia masih dirawat di rumah sakit,” jelas Sukadi.
Kejadian berawal saat seorang saksi pria berinisial NT (24) pada hari kejadian sekitar pukul 08.00 Wita, dihubungi untuk datang ke salah satu rumah sakit di daerah Denpasar Utara.
Saat itu NT diminta untuk bertemu MP.
Sesampainya di rumah sakit, NT disuruh untuk mengambil “daging babi” milik MP.
Anehnya, NT disuruh untuk membuang jauh “daging babi” tersebut.
"Kamu ambil ‘daging babi`, terus kamu jangan buang di tong sampah depan, tapi kamu buang yang jauh,” begitu kira-kira pesan MP yang ditujukan untuk NT.
NT juga diperintahkan untuk tidak memberitahu siapa pun soal “daging babi”.
NT yang telah diberi kunci kos oleh MP pun berangkat ke TKP di Jalan Tukad Musi.
NT ditemani kakaknya.
“Sekitar pukul 13.00 Wita, saksi tiba di kosan (TKP), kemudian masuk ke dalam kamar. Dan ditemukan ada darah juga di bungkusan plastik warna kuning di dalam lemari dengan bau menyengat,” jelas Sukadi.
Merasa takut dan tidak enak, NT dan kakaknya kembali mengunci kamar kos tersebut dan menghubungi saudaranya untuk melaporkan penemuannya.
NT pun pergi bertemu dengan saudaranya yang berinisial ON (34).
Ternyata, ON sempat dihubungi oleh rekannya untuk menjemput MP di TKP karena mengalami pendarahan sekitar pukul 07.00 Wita.
“Pada saat itu saksi melihat MP sudah posisi tidur di lantai dengan di sekitarnya terdapat darah. Kemudian mereka pun mengangkat MP ke ambulans dan dibawa ke rumah sakit,” terangnya.
NT dan ON serta kedua teman mereka yang lain pun menuju TKP.
Benar saja, setelah sampai di kosan tercium bau yang sangat menyengat dari kamar kos nomor 3 milik MP.
Mereka menemukan plastik berwarna kuning di dalam lemari pakaian.
Mereka membawa bungkusan tersebut ke kamar mandi dan membuka isinya. Mereka terkejut. Sebab, mereka bukan mendapati “daging babi” seperti yang sebelumnya dikatakan sebagai milik MP, tetapi orok bayi.
Karena panik, mereka kembali mengikat plastik berisikan orok bayi dan ditaruh di dalam lemari seperti semula.
Selanjutnya, seorang wanita berinisial MS selaku pemilik kos tersebut mendengar kabar bahwa di kosnya penuh dengan warga yang heboh.
Ia lantas datang ke TKP. Berdasarkan informasi yang ia dapat, ia hanya mengetahui bahwa di dalam kamar penghuni nomor 3 ada daging. Akhirnya, kabar itu dilaporkan ke kepolisian.
“Pukul 15.55 Wita,Tim Inafis Polresta Denpasar tiba di TKP dan melakukan olah TKP awal,” tambah Sukadi.
Berdasarkan hasil olah TKP awal, ditemukan orok bayi yang dibungkus dengan 4 lapisan.
“Hasil olah TKP, orok tersebut berjenis kelamin laki-laki. Terbungkus oleh plastik kuning besar, tas belanja warna biru, tas kresek warna merah dan kain warna hijau,” papar Sukardi.
Hasil olah TKP juga menemukan beberapa jenis obat-obatan.
Mengenai jenis obat apa yang ditemukan oleh petugas, Sukadi belum dapat menjelaskan lebih lanjut.
Orok bayi yang diperkirakan memiliki panjang 30 cm itupun pada pukul 16.15 Wita dievakuasi ke RSUP Sanglah oleh ambilans BPBD Kota Denpasar untuk diperiksa lebih lanjut.(hon)
Kumpulan Artikel Denpasar