"Jadi pada penilaian zona, kita mencari tiga terbaik. Sehingga terdapat 21 ogoh-ogoh yang dinilai kabupaten," katanya sembari mengatakan 21 ogoh-ogoh ini ditetapkan menjadi nominasi terbaik.
Kendati demikian, untuk hasil ini akan menjadi terbaik I, II, III, Harapan I, Harapan II, dan Harapan III.
Untuk unsur-unsur penilaian sejatinya sama dengan penilaian di tingkat zona, hanya yang membedakan adalah juri yang menilai.
"Jadi untuk lomba tahun 2023 ini terbaik satunya ogoh-ogoh Banjar Kauh Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan dengan Judul Duskarana," jelasnya.
Dikatakan, untuk predikat Terbaik I mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 15 juta dan piagam penghargaan, Terbaik II mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 12 juta dan piagam penghargaan, Terbaik III mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 9 juta dan piagam penghargaan, Harapan I, II, dan III mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 5 juta dan piagam penghargaan.
"Untuk waktu penyerahan hadiah masih kita bahas," katanya.
Sudarwitha menambahkan, pengarakan ogoh-ogoh saat Pengerupukan nantinya tidak akan dipusatkan di satu titik atau kabupaten.
Melainkan mendorong kreativitas pemuda dinikmati oleh masyarakat di masing-masing desa.
"Kami imbau saat pengarakan ogoh-ogoh agar menjaga ketertiban dan kenyamanan. Jangan mabuk-mabukan, dan batasi jam pawai jangan sampai lewat dari jam 12 malam," imbuhnya.
(*)