Sehingga dirinya kecele dan memilih pulang.
Padahal, dirinya sering berburu pakaian bekas untuk dipakai.
Biasanya ia membeli di kisaran harga Rp 20 hingga Rp 50 ribuan.
“Ya gak tahu kenapa juga sekarang sepi dan ada cuka ngemasi tidak boleh beli,” ungkapnya.
Seorang pelanggan, Putu K berasal dari Bangli mengaku, kebingungan melihat kondisi pasar berbeda dari hari biasanya.
Sebelumnya dirinya pun sempat berbicara dengan para pelanggannya namun memang tidak dibalas.
Padahal, setiap akhir pekan dirinya pasti kulakan untuk kemudian menjual lagi pakaian bekas di rumahnya.
Untuk sekali kulakan itu biasanya dia menghabiskan Rp 2 jutaan.
Itu untuk pakaian bermerek yang memang menjadi buruan para pelanggan.
“Biasanya kalau bermerek dijual dapat sampai Rp 150 ribuan. Yang bagus-bagus dan bermerek ya. Kalau kulakan antara Rp 50 hingga 75 ribu,” paparnya. (ang).