Baca tanpa iklan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tiga orang di Denpasar diamankan saat pelaksanaan Nyepi saka 1945, Rabu, 22 Maret 2023.
Satu orang yang diamankan adalah orang linglung, sementara dua lainnya memiliki alasan yang beragam.
Kabid Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Kota Denpasar Nyoman Sudarsana saat dihubungi Kamis 23 Maret 2023 mengatakan ketiga orang yang diamankan adalah dua laki-laki dan satu perempuan.
Baca juga: 13 Ogoh-ogoh di Kuta Siap Beraksi di Pengerupukan Nyepi, Ini Lokasi Atraksinya
Satu perempuan dalam kondisi linglung berusia sekitar 50-60 tahun tanpa identitas digelandang ke kantor Satpol PP pada malam Nyepi.
Perempuan ini diserahkan oleh pecalang Desa Adat Sumerta tepatnya di Jalan Katrangan, Banjar Ketapian Kelod.
"Saat ditanya, yang bersangkutan tak mau menjawab karena terus menangis dan meracau," kata Sudarsana.
Baca juga: PT Bank Negara Indonesia Mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945
Kemudian satu laki-laki atas nama Daniel diserahkan pecalang dari Desa Tegal Kertha, Ubung.
Saat ditanya ia mengaku dari Bandung, Jawab Barat.
Ia mengaku baru sampai di Bali dan tidak tahu larangan terkait Nyepi.
Baca juga: Berikut Tradisi Adat saat Nyepi, Upacara Melasti hingga Ngembak Geni
Dan ada satu laki-laki yang mengaku namanya Hafil.
Ia diserahkan pecalang dan limnas Desa Dangin Puri Kaja saat malam Nyepi.
Alasan ia keluar rumah pun cukup nyeleneh sehingga akhirnya diamankan.
"Dia mengaku mau mudik ke Flores, mau nyebrang dari Lombok. Kan lagi Nyepi dan pelabuhan masih tutup, sehingga diamankan," imbuhnya.
Baca juga: Pengerupukan Nyepi di Buleleng Bali, 1.143 Ogoh-ogoh Akan Diarak, Polisi Siapkan Skema Keamanan
Saat ini ketiga orang tersebut masih ditahan di kantor Satpol PP Kota Denpasar.
Pihaknya mengaku masih berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial.